Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo saat berkunjung ke kantor Tempo Jakarta, Selasa (27/03). Tempo/Fardi Bestari.
TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo dikenal sebagai sosok yang ramah terhadap siapa pun. Di lingkungan tempat tinggalnya, Jalan Ciragil II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Widjajono kerap menyapa tetangga yang berpapasan dengan dia. Bukan hanya orang saja yang dia sapa, tapi juga hewan peliharaan, seperti anjing.
Misalnya saja, ketika Tempo menemani Widjajono berkeliling kompleks pada 20 November 2011 lalu. Waktu seorang remaja menyapa Widjajono, dia langsung menyapa balik. Kemudian ia menghampiri empat anjing jenis beagle milik si anak dan bermain sebentar dengan mereka.
Setelah bermain, Widjajono kembali melanjutkan aktivitas jalan paginya. Sekitar 100 meter di depan, Widjajono kembali berhenti dan menyapa seorang pembantu rumah tangga.
“(Anjing) itu kalau sama saya langsung galak,” kata Widjajono seraya menunjuk anjing besar jenis golden retrivier di sebelah si pembantu rumah tangga. “Enggak, Pak. Ini lagi adem, main dulu, Pak,” jawab pembantu itu.
Waktu Tempo jalan pagi dengan Widjajono, jarum jam menunjukkan pukul 05.45. Pria kelahiran Magelang, 16 September 1951 ini bercerita kalau biasanya dia ke Taman Jenggala untuk lari pagi. "Saya lari sekitar satu jam. Tapi kita berangkat agak siangan. Keliling kompleks saja," ujarnya.
Dulu, kegiatan pagi dimulai dengan salat Subuh. Tiap mendengar adzan dari mesjid Nurul Mujahidin yang berada di seberang rumahnya, Widjajono langsung salat di sana. Malahan, ia mengaku tidak pernah salat berjamaah dengan keluarga di rumah.
"Kalau kamu tahu pahalanya orang yang salat di masjid, maka kamu pasti akan memilih begitu,” ujarnya.
Kini Wamen Widjajono telah pergi untuk selama-lamanya. Dia meninggal akibat kekurangan oksigen waktu mendaki Gunung Tambora pada Sabtu 21 April 2012. Keluarga memakamkan Widjajono di taman pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
