TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 69 orang imigran gelap yang tengah menuju Australia terdampar di Malang, Jawa Tengah. Sebanyak 43 di antaranya kini ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kantor Imigrasi Kelas I Malang, Sabtu, 21 April 2012. Mayoritas imigran berkewarganegaraan Afganistan.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Rinto Djatmono, seluruh imigran ditemukan di Pantai Wonogoro, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Sabtu, 21 April 2012, sekitar pukul 00.45 WIB. Perahu yang mereka tumpangi dari Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbalik diterjang ombak besar, sehingga mereka nekat terjun ke laut dan berenang menuju pantai.
Rinto menduga imigran ini berjumlah lebih dari 100 orang. Namun sebagian menghilang dan belum berhasil ditangkap. “Sejauh ini baru 69 imigran yang kami temukan dari pagi hingga siang ini. Pencarian masih kami teruskan dengan melibatkan warga desa setempat,” kata Rinto, Sabtu, 21 April 2012.
Abdul Husein, salah seorang imigran, bercerita seluruh penumpang kapal panik ketika mesin kapal mati. Kapal nyaris terbalik diterjang ombak. Akhirnya mereka nekat melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Mereka berenang dan berusaha saling menolong imigran yang tak bisa berenang.
“Semuanya melompat ke laut, termasuk anak-anak yang ditolong orang tuanya. Kami saling tolong agar semua selamat. Soal nakhoda dan dua awak kapal (orang Indonesia) saya tidak tahu di mana mereka,” kata Husein, lajang berusia 28 tahun.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Malang, Suharno, mengatakan pihaknya kesulitan meminta keterangan karena tidak ada penerjemah. “Kami akan minta bantuan pada IOM (Internasional Organization for Migration) di Jakarta agar komunikasinya jadi lebih lancar karena kami akan menerima tambahan 26 imigran lainnya,” kata Suharno.
Ia memerinci, 43 imigran terdiri dari 41 laki dan dua perempuan. Sebanyak 18 orang imigran berkebangsaan Afganistan yang berstatus pencari suaka karena mereka mengantongi kartu asylum seeker dari UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees/Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi).
Lalu, 22 imigran asal Afganistan tanpa dokumen apa pun. Sisanya, seorang Afganistan, mempunyai paspor, ditambah dua orang imigran dari Sudan yang masa berlaku paspornya sudah habis. Seluruh imigran sudah diperiksa dokter. Mayoritas menderita penyakit atau luka ringan seperti kaki memar, flu, dan pusing.
ABDI PURMONO
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya