TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganggap ucapan politikus senior partainya Taufiq Kiemas sangat subyektif. Menurut dia, komentar Taufik soal peluang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati memenangi pemilu tak memiliki landasan yang kuat.
"Soal elektabilitas stagnan atau tidak itu nanti ditentukan oleh banyak faktor. Yang jelas Ibu Mega belum menentukan apakah akan maju atau tidak. Sehingga kalau Pak Taufiq menyatakan itu, tidak lebih hanya perkiraan subyektif, tidak bisa jadi ukuran," ujarnya kepada Tempo, Jumat 20 April 2012.
Sebelumnya Taufiq Kiemas menyatakan tak bangga dengan tingkat elektabilitas istrinya, Megawati Soekarno Putri. Politikus senior PDI Perjuangan ini mengatakan elektabilitas Mega tak banyak berkembang selama lima tahun terakhir.
Menurutnya, elektabilitas Mega ini mentok di angka 19 persen. Ia juga membandingkan tingkat elektabilitas Mega dengan tokoh nasional lainnya seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Presiden Susilo Bambang Yuhoyono yang menurut Taufiq berkembang pesat. Ia juga menyatakan bahwa DPP PDI Perjuangan harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan elektabilitas istrinya sampai 30 persen.
Menanggapi komentar Taufiq, Andreas menjawab santai. Menurutnya, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga, Megawati masih berada di atas tokoh-tokoh lainnya. "Berbagai survei yang kami peroleh, elektabilitas Ibu Mega relatif berada di atas pimpinan parpol lain dan tokoh nasional yang digadang-gadang untuk jadi capres. Itu fakta hari ini," ujarnya.
Andreas menambahkan, elektabilitas Mega bisa saja meningkat tajam jika nanti PDI Perjuangan secara resmi mendaulat Mega untuk kembali maju pada 2014. Ia mengatakan, berbagai faktor bisa mendongkrak elektabilitas putri pertama proklamator Sukarno ini.
"Soal elektabilitas ini stagnan atau akan meningkat itu akan ditentukan ketika semua parpol sudh menentukan capresnya. Juga ditentukan dengan siapa Ibu Mega berpasangan, dan juga dengan strategi kampanye yang akan dilakukan," kata Andreas.
Namun, ia mengatakan, PDI Perjuangan belum akan mengumumkan siapa calon presiden yang akan diajukan pada 2014. Menurut dia, masih banyak waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan PDI Perjuangan sebelum benar-benar mengajukan siapa calon mereka.
"Yang pasti belum sekarang. Kami masih punya waktu cukup untuk melakukan survey, konsolidasi dengan struktural partai, berdialog dengan berbagai elemen strategis masyarakat dan kemudian sesuai AD/ART Ibu yang akan memutuskan," katanya.
FEBRIYAN
Berita terkait
Google Form, Apa Saja Fungsinya?
5 hari lalu
Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling
Baca SelengkapnyaFakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal
5 hari lalu
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.
Baca SelengkapnyaKPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran
6 hari lalu
IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran
6 hari lalu
Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
7 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres
9 hari lalu
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran
10 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel
Baca SelengkapnyaSurvei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran
11 hari lalu
Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza
31 hari lalu
55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup
Baca SelengkapnyaSurvei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan
49 hari lalu
Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.
Baca Selengkapnya