Wasekjen PDIP: Taufiq Kiemas Tak Bisa Jadi Ukuran

Reporter

Editor

Sabtu, 21 April 2012 00:58 WIB

Taufiq Kiemas memberikan lukisan kepadan istrinya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam acara perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas ke 63 di Hotel Borobudur, Jakarta pada 5 Januari 2006. [TEMPO/ Santirta M.]

TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menganggap ucapan politikus senior partainya Taufiq Kiemas sangat subyektif. Menurut dia, komentar Taufik soal peluang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati memenangi pemilu tak memiliki landasan yang kuat.

"Soal elektabilitas stagnan atau tidak itu nanti ditentukan oleh banyak faktor. Yang jelas Ibu Mega belum menentukan apakah akan maju atau tidak. Sehingga kalau Pak Taufiq menyatakan itu, tidak lebih hanya perkiraan subyektif, tidak bisa jadi ukuran," ujarnya kepada Tempo, Jumat 20 April 2012.

Sebelumnya Taufiq Kiemas menyatakan tak bangga dengan tingkat elektabilitas istrinya, Megawati Soekarno Putri. Politikus senior PDI Perjuangan ini mengatakan elektabilitas Mega tak banyak berkembang selama lima tahun terakhir.

Menurutnya, elektabilitas Mega ini mentok di angka 19 persen. Ia juga membandingkan tingkat elektabilitas Mega dengan tokoh nasional lainnya seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Presiden Susilo Bambang Yuhoyono yang menurut Taufiq berkembang pesat. Ia juga menyatakan bahwa DPP PDI Perjuangan harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan elektabilitas istrinya sampai 30 persen.

Menanggapi komentar Taufiq, Andreas menjawab santai. Menurutnya, berdasarkan hasil survei berbagai lembaga, Megawati masih berada di atas tokoh-tokoh lainnya. "Berbagai survei yang kami peroleh, elektabilitas Ibu Mega relatif berada di atas pimpinan parpol lain dan tokoh nasional yang digadang-gadang untuk jadi capres. Itu fakta hari ini," ujarnya.

Andreas menambahkan, elektabilitas Mega bisa saja meningkat tajam jika nanti PDI Perjuangan secara resmi mendaulat Mega untuk kembali maju pada 2014. Ia mengatakan, berbagai faktor bisa mendongkrak elektabilitas putri pertama proklamator Sukarno ini.

"Soal elektabilitas ini stagnan atau akan meningkat itu akan ditentukan ketika semua parpol sudh menentukan capresnya. Juga ditentukan dengan siapa Ibu Mega berpasangan, dan juga dengan strategi kampanye yang akan dilakukan," kata Andreas.

Namun, ia mengatakan, PDI Perjuangan belum akan mengumumkan siapa calon presiden yang akan diajukan pada 2014. Menurut dia, masih banyak waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan PDI Perjuangan sebelum benar-benar mengajukan siapa calon mereka.

"Yang pasti belum sekarang. Kami masih punya waktu cukup untuk melakukan survey, konsolidasi dengan struktural partai, berdialog dengan berbagai elemen strategis masyarakat dan kemudian sesuai AD/ART Ibu yang akan memutuskan," katanya.

FEBRIYAN

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

5 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

6 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

11 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

31 hari lalu

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

49 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya