TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi perlindungan alam internasional, Greenpeace, menuntut pemerintahan setiap negara untuk melaksanakan komitmen penghentian kerusakan keanekaragaman hayati.Pernyataan ini dikemukakan Ketua Tim Politik Greenpeace, Martin Kaiser, dalam siaran pers yang diterima Tempo, hari ini, sehubungan dimulainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-7 mengenai konvensi kenekaragaman hayati di Kuala Lumpur.Menurut Martin, komitmen tersebut antara lain menyediakan dana untuk perlindungan lingkungan, melarang kegiatan industri berskala besar pada daerah-daerah sensitif, dan membuat jaringan kawasan hutan lindung daratan dan bahari. Yang tak kalah pentingnya adalah pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan penegakan hukum terhadap setiap aksi perusakan lingkungan."Pemerintah dunia harus menjalani pekerjaan berat dan menghentikan kerusakan lingkungan hingga 2010," kata Martin. Menurut dia, waktu dua minggu ber-KTT harus dimanfaatkan secara serius, tidak sekedar acara seremonial tanpa tindakan nyata di lapangan. "Inilah waktunya untuk memastikan masa depan hutan dan lautan dunia dan kehidupan yang dikandungnya," katanya lagi.Greenpeace, lanjut Martin, saat ini tengah melakukan pendokumentasian terhadap kerusakan lingkungan yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia kelak. Ia mencontohkan upaya pembangunan kilang dan bendungan alumunium di Kanada yang akan mencemari 10 ribu hektare hutan, kemudian aksi penebangan liar di Asia Pasifik yang mengancam keanekaragaman flora dan fauna serta kehidupan penduduk asli. Demikian pula dengan terancam punahnya 90 persen jenis ikan besar dari lautan.Mawar Kusuma - Tempo News Room
Berita terkait
Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15
28 detik lalu
Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15
Ponsel Nokia yang kemungkinan besar mendapat update Android 15 adalah Nokia XR21, Nokia X30, Nokia G60, dan Nokia G42.