Malaysia Ingatkan Polri Soal Azahari

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Februari 2004 11:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Intelijen kepolisian Diraja Malaysia memperingatkan kepolisian Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan adanya teror bom baru di Indonesia. Teror ini diduga dirancang oleh buron kasus bom Bali dan Marriott, Dr. Azahari Husen dan Noor Din Mohd. Top. "Keduanya disinyalir masih akan mentargetkan sasaran pengeboman di Indonesia dan salah satu sasarannya adalah Markas Besar Polri," kata Kepala Polri Jenderal Da'i Bachtiar di Jakarta kemarin.Polri sendiri, kata Kapolri, hingga saat ini masih tetap menganggap dua buron pengeboman Bali 2001 dan Hotel Marriott, Jakarta, Agustus tahun lalu, itu sebagai ancaman serius di Indonesia. Keyakinan ini, kata dia, diperkuat oleh pihak intelijen kepolisian Malaysia yang mengirimkan informasi kepada Polri. "Baru-baru ini, Malaysia kembali mengirim informasi soal orang-orang yang terkait bom Marriott dan Bali akan melakukan serangan ke Indonesia," katanya.Sebelumnya, penyidik polisi yang mengaku mendapat pengakuan dari sejumlah tersangka pelaku bom Marriott, Mabes Polri dan Polda Metro Jaya pernah hendak dijadikan sasaran pengeboman. Namun, rencana itu gagal dengan tertangkapnya Solihin alias Roffi dari kelompok Lampung, di Jawa tengah pada Agustus silam. Solihin, menurut penyidik kepolisian, adalah orang yang ikut dalam pertemuan yang dipimpin Abu Rusdan di Puncak, Bogor. Ia diakui polisi sebagai ketua tim survei dan bertugas memetakan Mabes Polri. Dari tangan Solihin, menurut Direktur VI Antiteror Brigjen Pranowo Dahlan, ditemukan bukti berupa denah dan pengakuan sudah mensurvei Mabes Polri. Kepala Polri mengatakan, pihaknya terus melakukan perburuan atas Azahari dan Noor Din Mohd Top. Terhadap keduanya, kata dia, polisi melakukan upaya pengejaran dengan lebih ketat. Dua buron ini, diakui Da'i, dinilai polisi sangat penting karena memiliki keahlian merakit bom dengan ciri khas tersendiri.Salah satu contoh kehebatan bom rakitan mereka, kata Kepala Polri, adalah rakitan bahan peledak dalam pengeboman Bali yang meluluhlantakkan Paddy's Cafe dan Sari Club. Bom yang menewaskan ratusan orang itu daya ledaknya sangat besar. Dalam rekonstruksi pengeboman Bali, yang diperagakan saat pertemuan regional negara-negara Asia Pasifik di Bali pekan ini, menurut Da'i, para pelaku menggunakan Mitsubishi L-300 yang diisi bom rakitan. "Kalau bukan dirakit orang ahli, sulit sekali hingga dampaknya seperti itu," katanya menggambarkan pameran rekonstruksi bom Bali.Masih berkeliarannya kedua buron warga Malaysia itu, menurut Kepala Polri, sangat potensial akan melakukan rencana teror baru. Mengenai keberadaan mereka, Da'i mengaku belum bisa mengungkapkannya. Ketika ditanya kemungkinan keduanya masih di Pulau Jawa, ia hanya berkata, "Kami masih terus mencari, karena mereka menjadi ancaman bagi kita." Namun, ia menolak jika dikatakan polisi telah kehilangan sama sekali jejak kedua tersangka teroris itu. Eduardus Karel Dewanto - Tempo News Room

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

10 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

10 menit lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

12 menit lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

12 menit lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

12 menit lalu

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

Deretan bintang Korea Selatan ternama yang akan menjadi pembaca nominasi dan pemenang Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

22 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

25 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

32 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya