TEMPO.CO , Jakarta: Universitas Indonesia menyambut baik dan terbuka bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membuktikan sejumlah dugaan kasus korupsi di lembaga pendidikan itu.
“Ini sangat positif, KPK memang berhak memeriksanya,” kata Juru Bicara UI, Siane Indriani, Rabu, 28 Maret 2012.
Siane menyatakan UI sudah memberikan laporan mengenai hasil audit pada sejumlah proyek yang diduga ada tindak korupsi. Ia juga mengklaim UI sudah mulai melakukan beberapa rekomendasi yang diajukan BPK terkait dengan penyelidikan di universitas tersebut.
“Silakan saja, kami siap mendukung pemeriksaan dan penyelidikan,” kata Siane yang baru dilantik menjadi juru bicara UI sejak tiga minggu lalu.
Terkait dengan dugaan praktek korupsi, Siane menyatakan UI sangat mengharapkan KPK dan BPK mampu membuktikan semua dugaan itu. Berita-berita dugaan korupsi, menurut dia, merugikan UI karena membentuk suatu opini yang menyebar di masyarakat.
“Bersalah atau tidak baru jelas di Pengadilan, saya harap ini semua tidak justru menyebarkan persepsi yang merugikan,” katanya.
Hari ini, sekitar 15 orang dari sivitas akademika Universitas Indonesia mendatangi KPK untuk mempertanyakan laporannya tentang dugaan korupsi yang melibatkan Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri. Sivitas Akademika UI melaporkan rektornya ke KPK pada November 2011.
Mereka menuding Gumilar melakukan korupsi pada proyek pembangunan gedung guna serah, proyek jalan dan rumah sakit Depok, serta perjalanan dinas fiktif Rektor Gumilar. Khusus proyek jalan yang membelah rumah sakit Depok diduga merugikan negara Rp 30 miliar dan bangunan guna serah diduga mencapai Rp 40 miliar.
“Kami minta tetap ada asas praduga tak bersalah dalam semua dugaan ini,” kata Siane.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
BNI dan UI Kembali Helat Ajang Maraton
26 Mei 2023
BNI UI Half Marathon 2023 akan digelar pada Ahad, 16 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling
24 April 2020
Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.
Baca SelengkapnyaPeringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020
24 April 2020
Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri
24 April 2020
DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.
Baca SelengkapnyaRamadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa
24 April 2020
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaUI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education
24 April 2020
Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.
Baca SelengkapnyaPrabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan
23 April 2020
Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.
Baca SelengkapnyaUI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19
18 April 2020
Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.
Baca SelengkapnyaUI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik
14 April 2020
Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.
Baca SelengkapnyaUI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020
8 April 2020
Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.
Baca Selengkapnya