Sidang Kasus Tanah Ini Hadirkan 429 Tergugat

Reporter

Editor

Jumat, 16 Maret 2012 20:49 WIB

Ilustrasi. TEMPO/ Ali Said

TEMPO.CO, BLITAR -Pengadilan Negeri Kota Blitar menggelar sidang perdata kasus sengketa tanah, Jumat 16 Maret 2012. Ada yang menarik dari persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Zulkarnaen. Sidang ini menghadirkan 429 orang tergugat. Apa boleh buat, karena ruangan sempit, sidang pun terpaksa dipindahkan ke gedung resepsi pernikahan.

Hakim Ketua Zulkarnaen memindahkan peralatan sidangnya berupa meja dan palu dari ruang sidang Pengadilan Negeri Blitar ke Gedung Serba Guna Patria. Gedung yang berjarak 100 meter dari Gedung Pengadilan biasanya dipakai resepsi pernikahan dan pertunjukan musik.

Pemindahan ini dilakukan setelah majelis hakim memutuskan memanggil dan memeriksa tergugat perkara perdata yang mencapai 429 orang. "Mungkin ini pertama kalinya sidang dengan tergugat terbanyak," kata Atok Dwi Nugroho, Juru Bicara Pengadilan Negeri Blitar, Jumat, 16 Maret 2012.

Menurut Atok, pemanggilan 429 tergugat ini merupakan perintah majelis hakim untuk meminta keterangan mereka dalam sengketa tanah seluas 608 hektar. Ratusan tergugat itu adalah warga Desa Karangrejo, Kecamatan Garum yang digugat tiga warga lainnya, yakni Lilik Katriwinarsih, Mesiyah, dan Hariadi. Ketiganya menggugat warga karena menempati 608 hektar tanah milik leluhur mereka.

Banyaknya jumlah tergugat ini membuat petugas pengadilan kerepotan. Selain menata gedung menjadi ruang pengadilan, petugas harus menyediakan ratusan kursi tergugat. Meja hakim dan panitera ditata di atas panggung dengan kain hijau dibelakangnya sebagai background.

Majelis hakim pun turut memeras keringat saat mengabsen mereka satu per satu. Diperlukan waktu hingga lima jam bagi Zulkarnaen untuk mendata identitas mereka satu per satu. "Capek juga," selorohnya disela pemeriksaan.

Lamanya jalannya persidangan membuat ratusan tergugat sulit diatur. Sebagian tergugat yang terdiri dari orang tua justru asyik memakan bekal nasi mereka saat hakim memeriksa tergugat lainnya. Sementara tergugat yang lain terlelap di kursi plastik karena tak kuat menahan kantuk.

Asmono, salah satu tergugat mengatakan dia dan ratusan warga lainnya dituduh menempati lahan milik penggugat. Padahal mereka sudah menempatinya selama puluhan tahun. "Tiba-tiba tiga orang itu menyatakan sebagai pemilik," katanya yang menjadikan tanah itu sebagai rumah dan lahan pertanian.

Dia berharap majelis hakim akan memenangkan warga dalam sengketa ini. Sebab tak bisa dibayangkan jika gugatan itu dimenangkan penggugat akan terjadi eksodus besar-besaran. "Masak warga satu dusun mau diusir," katanya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya