RI Ajukan Bukti Baru

Reporter

Editor

Rabu, 28 Januari 2004 20:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah akan mengajukan bukti adanya hubungan koordinasi antara pimpinan Gerakan Aceh Merdeka di Swedia dengan pasukan GAM di Aceh. Bukti tersebut berkait dengan pernyataan Juru Bicara GAM Ishak Daud yang selalu menyebut bahwa untuk urusan pembebasan sandera, GAM di Aceh menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada pimpinan GAM di Stockholm, Swedia. “Itu membuktikan ada kendali langsung dari Stockholm ke Aceh,” kata Sesmenko Sudi Silalahi, usai mengikuti Rakor Polkam di kantornya, Rabu (28/1). Sikap GAM di Aceh yang menunggu keputusan dari Swedia itu jugalah yang menjadi penyebab kegagalan dalam proses negosiasi pelepasan sandera penduduk sipil di tangan GAM. Untuk itu, pemerintah memutuskan kembali melakukan operasi pembebasan secara militer. “Karena ada persyaratan signifikan dari GAM yang tidak bisa diterima, seperti permintaan untuk meminta gencatan senjata selama dua hari, dan sebagainya, maka proses negosiasi pembebasan sandera menemui kebuntuan” kata Sudi.Selama ini, tim negosiasi yang diketuai Sesmenko Polkam Sudi Silalahi bersikap menunggu terhadap sikap GAM untuk membebaskan sandera. Dari hasil pendataan, tercatat sebanyak 243 orang disandera GAM. Dari jumlah tersebut, tercatat selama darurat militer pertama, sebanyak 60 orang dibebaskan, 6 orang tewas dan 3 orang melarikan diri. Sedangkan dalam darurat militer kedua, tercatat 5 orang dibebaskan dan 1 orang meninggal yaitu Ersa Siregar. Setelah itu ada lagi penyanderaan 13 orang, tetapi dari jumlah itu 3 orang berhasil dibebaskan melalui operasi pembebasan oleh TNI. Menurut Sudi yang berada di Aceh 6-9 Januari 2004 lalu, proses negosiasi untuk membebaskan sandera agak lancar pada awalnya. Hingga pihak GAM melalui juru bicaranya Tengku Masnyur, menyetujui dibebaskan sandera sebanyak 11 orang yang kemudian direvisi menjadi 3 orang, yaitu wartawan RCTI Fery Santoro dan 2 orang istri perwira TNI AU. Proses ini terhambat dengan digantinya juru bicara GAM oleh Ishak Daud. Karena apa yang telah tim negosiasi dan GAM sepakati sebelumnya, dihapuskan dan diganti dengan proposal baru dari GAM. Dalam proposal barunya, Ishak Daud menyerahkan komando penuh kepada pimpinan GAM yang berada di Stockholm, Swedia. “Jika pimpinan GAM di Stockholm menyuruh membebaskan, mereka akan segera membebaskan. Begitu juga sebaliknya,” kata Sudi menirukan ucapan Ishak Daud pada waktu itu.Masalah muncul dari GAM sendiri. Karena menurut Sudi, juru bicara GAM di Stockholm Bachtiar Abdullah menyatakan telah memberi perintah untuk membebaskan sandera pada GAM di Aceh. Kemudian komunikasi sedikit terhambat tetapi dapat diatasai dengan bantuan fasilitas dari PMI (Palang Merah Indonesia) dan International Committee of the Red Cross ICRC. Bahkan saat juru bicara GAM Stockholm diganti menjadi Malik Mahmud pun, GAM Stockholm telah mengeluarkan instruksi untuk membebaskan sandera. Tetapi, ternyata instruksi ini tidak terealisir di lapangan. Bahkan Ishak Daud pun membuat proposal baru, menurut Sudi, sangat sulit untuk dipertimbangkan. “Sehingga proses pembebasan ini pun tersendat. Karena Ishak Daud mengajukan akan membebaskan sandera dengan jumlah signifikan dengan persyaratan yang signifikan pula,” kata dia.Kebuntuan-kebuntuan itu pulalah yang mendasari ICRC mengajukan surat pernyataan bahwa ICRC akan mundur sementara dalam membantu proses negosiasi pemerintah dengan GAM. “Jadi untuk sementara ini diendapkan dulu. Jika sewaktu-waktu ada perkembangan yang lebih baik, mereka akan turut kembali dalam proses pembebasan sandera,” tegasnya. D.A Candraningrum - Tempo News Room

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

11 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

11 menit lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

13 menit lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

13 menit lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

13 menit lalu

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

Deretan bintang Korea Selatan ternama yang akan menjadi pembaca nominasi dan pemenang Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

23 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

26 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

33 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya