TEMPO Interaktif, Jakarta: Para anggota KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang dipilih melalui fit and proper test resah karena sampai saat ini belum dilantik dan diambil sumpahnya oleh presiden. Hal ini terungkap pada rapat dengar pendapat umum Komisi I dengan KPI, Rabu (28/1). "Kami sedikit resah karena belum dilantik sehingga sedikit banyak menghambat KPI," ujar Ilya R Sunarwinadi, anggota KPI dihadapan Komisi I. Walaupun pelantikan bukan hal yang mutlak, menurut Ketua KPI Victor Menayang, pelantikan seperti sudah menjadi keharusan di pemerintahan. "Sebelum diambil sumpah, bisa menghambat pekerjaan-pekerjaan lain," ungkap Victor. "Masalah pelantikan juga bisa saja menghambat anggaran komisi," katanya. Setelah mendengar pendapat pihak KPI, dalam kesimpulannya, Komisi I memutuskan jika presiden tidak mau melantik KPI maka Komisi I akan terus mendukung kerja KPI. Bahkan beberapa anggota Komisi I DPR menganggap bahwa tidak masalah KPI terus menjalankan tugas tanpa pelantikan. Meskipun demikian, pelantikan oleh presiden (bukan oleh menteri) tetap penting, terutama nanti jika KPI menghadapi pihak-pihak yang menolak Undang-Undang Penyiaran.Akhirnya Komisi I sepakat untuk menanyakan masalah pelantikan KPI kepada Sekretariat Negara dan Menteri Komunikasi dan Informasi. Priandono Kusumo - Tempo News Room
Berita terkait
Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev
7 menit lalu
Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev
Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara