Faisal Basri: Pemberian Surat Lunas Tidak Masuk Akal

Reporter

Editor

Senin, 26 Januari 2004 23:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengamat Ekonomi Faisal Basri menilai pemberian surat keterangan lunas pada Sjamsul Nursalim adalah hal yang tidak masuk akal. Apalagi melihat Nursalim tak kunjung menunjukkan itikad baiknya untuk pulang ke tanah air dan menyelesaikan segala kewajibannya. "Bagaimana keterangan lunas itu bisa diberikan selagi orangnya buron," katanya dengan nada tinggi saat dihubungi Tempo News Room melalui telepon, Senin (26/1).Keterangan lunas ini, kata Faisal, tidak boleh diberikan kepada bos Gajah Tunggal tersebut karena memang proses penilaian aset-asetnya yang diserahkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai setoran utang-utangnya belum tuntas. "Terlalu banyak cacatnya," kata dia. Faisal juga melihat ada kecenderungan untuk membesarkan isu penghidupan kembali Tambak Udang Dipasena di Lampung justru untuk mengecilkan kasus Gajah Tunggal. "Nah elementer-elementer seperti ini yang harus diklarifikasi," ujarnya. Ia menambahkan, hipotesanya, selama ini pengagunan dan penilaian terhadap Dipasena, sangat mahal sekali dan membawa-bawa rakyat. Ia menengarai adanya pihak-pihak yang ingin membeli aset-aset tersebut punya afiliasi dengan pemilik lama. "Secara langsung atau tidak langsung jangan-jangan pasang badan padahal pemilik lama yang berniat beli asetnya sendiri dengan harga yang sangat murah," tuturnyaDitanya mengenai keterlibatan suami Megawati Sukarnoputri, Taufik Kiemas, dalam penghidupan kembali Dipasena, Faisal menilai disini terlihat adanya dimensi kekuasaan. "Bantu rakyat sangat boleh, tapi perlu dilihat ada dimensi kekuasaan gak?" ujarnya. Faisal juga menandaskan, meskipun Nursalim telah melunasi utang-utangnya berdasarkan perjanjian yang tertuang dalam Master of settlement and Acquisition Agreement, namun pengampunan tetap tidak bisa diberikan. "Pengampunan hanya boleh diberikan jika sudah melewati proses hukum, nah ini proses hukumnya saja belum, bagaimana bisa diampuni?" tegasnya. Fitri Oktarini - Tempo News Room

Berita terkait

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 menit lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 menit lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 menit lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

16 menit lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

16 menit lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

22 menit lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

24 menit lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

28 menit lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

32 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

32 menit lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya