TEMPO.CO, Jakarta -Rapat sekretariat gabungan tadi malam di rumah Wakil Presiden Boediono belum menghasilkan keputusan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Termasuk jenis dan mekanisme pemberian kompensasi bagi masyarakat miskin akibat keputusan ini.
"Baru pertemuan awal dan penyamaan persepsi alasan kenaikan harga," ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasionaol (PAN), Taufik Kurniawan saat dihubungi, Senin, 5 Maret 2012.
Taufik mengatakan pertemuan dihadiri seluruh petinggi partai pendukung pemerintah, termasuk dirinya. Para politikus ini memberi sejumlah masukan untuk menekan dampak kenaikan BBM bagi masyarakat.
Pola lama dengan pemberian Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan beras miskin masih dipertahankan karena dianggap dapat menangkal dampak langsung bagi masyarakat yang rentan. Hanya pengawasan dan pelaksanaannya diperketat untuk mengantisipasi penyimpangan.
Untuk jangka lebih lama diusulkan agar subsidi BBM dialihkan ke peningkatan subsidi pendidikan dan pembangunan infratstruktur desa. Untuk pendidikan selain peningkatan infrastruktur bisa saja diusulkan peningkatan wajib belajar dari sembilan tahun menjadi duabelas tahun. Juga peningkatan infrastruktur desa seperti jalan dan jembatan. "Intinya jangan sampai kenaikan BBM ini meningkatkan keluarga miskin," ujar Taufik.
Taufik menyatakan pertemuan sekitar dua jam itu fokus pembicaraan mengenai upaya penyelamatan masyarakat rentan miskin. Tujuannya agar tidak semakin miskin akibat kenaikan tersebut.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler
Inilah Penghasilan Pegawai Pajak Golongan III
Istri Dhana Widyatmika: Saya Bukan Gayus Kedua
Perempuan 'Kill Bill' Kumpulkan 40 Penyerang
Dhana Widyatmika Pernah Berniat Keluar dari Kantor
Avanza Terparkir di Tol Cawang, Sopir Meninggal
Perempuan Ini Bangkit Dari Mati
Perempuan 'Kill Bill' Jualan Sabu di Kampung Ambon
Wawancara Menteri Agus: 9 Nama Dilaporkan ke KPK
Obama: Aksi Milter ke Iran Bukan Gertakan
Dhana Pernah Berniat Keluar dari Kantor
Berita terkait
Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
4 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
4 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
16 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaRiwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo
17 Agustus 2023
Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.
Baca SelengkapnyaDeklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu
17 Agustus 2023
PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo
17 Juni 2023
Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaMegawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai
3 Juni 2023
Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaPAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga
3 Juni 2023
PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Sebut Megawati Konsisten Berhubungan Baik dengan PAN
2 Juni 2023
Sementara yang lain baru mendekat ke PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP-Gerindra-PPP Tak Masalah Jokowi Cawe-cawe, PAN Malah Respons Begini
1 Juni 2023
PDIP, Gerindra dan PPP tak mempermasalahkan Jokowi cawe-cawe. Respons teranyar datang dari PAN dan meyakini ini.
Baca Selengkapnya