TEMPO Interaktif, Jakarta:Libya akan memberi bantuan peralatan militer kepada Indonesia. Bantuan akan diserahkan saat kunjungan Presiden Libya Moammar Khadafi tahun ini. Menteri Luar Negeri Nur Hasan Wirajuda mengakui adanya rencana pemberian bantuan peralatan militer itu, namun ia belum bisa menyebutkan secara spesifik jenis peralatan yang akan diberikan. Hal itu masih dalam prembicaraan, kata dia usai pertemuan bilateral Indonesia-Bangladesh di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (24/1).Sebelumnya, berkembang informasi bahwa Libya akan menghibahkan sejumlah kapal selamnya untuk TNI. Menanggapi hal itu, Menlu mengaku tidak tahu persis apakah bantuan kapal selam masuk dalam daftar bantuan yang akan diberikan.Menlu menjelaskan, kunjungan Khadafi ke Indonesia merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Megawati ke negara itu September tahun lalu. Biasanya, kata dia, kunjungan balasan untuk menindaklanjuti hasil pembicaraan yang telah dilakukan sebelumnya. Sejauh ini belum bisa dipastikan kapan Khadafi akan datang ke Indonesia. Ada minat Libya ke Indonesia tapi tanggalnya belum disepakati. Kami masih menunggu jawaban dari Libya, kata Wirajuda.Berkaitan dengan penyelesaian Aceh, Wirajuda mengatakan Libya telah berjanji untuk tidak melatih anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di negaranya lagi. Mereka justru menawarkan bantuan yang bisa dilakukan untuk menyelesaiakan masalah Aceh, terutama untuk meningkatkan perekonomian Aceh. Pemimpin Libya juga selalu mengatakan tidak pernah mendukung GAM, kata Wirajuda. Mereka mendukung Aceh sebagai bagian integral Indonesia. Retno Sulistyowati - Tempo News Room
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
38 menit lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.