TEMPO.CO, Bandung - Satu dari tiga orang dosen bergelar doktor yang dikenai sanksi oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung karena kasus plagiat mengaku teledor. "Tidak ada unsur kesengajaan pencontekan tanpa sumber," kata Cecep Darmawan lewat pesan pendek kepada Tempo, Jumat malam 2 Maret 2012.
Menurut Cecep, masalah itu berawal dari catatan kaki pada naskah ajuannya untuk meraih jabatan guru besar dua tahun silam. Karya tulis itu dibuat dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tebalnya 18 halaman.
Pada sebagian kecil alinea dalam naskah berbahasa Inggris, kata Direktur Kemahasiswaan UPI itu, ada catatan kaki sumber kutipan yang luput dimasukkan. "Padahal di naskah aslinya lengkap," kata dia.
Penulisan itu dibantu seorang kawannya yang menerjemahkan naskah dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Adapun sebagian besar kutipan, ujar dia, sudah sesuai kaidah.
Namun, sidang Senat Akademik UPI hari ini tetap memutuskan Cecep dan dua orang doktor lainnya menjiplak. Sanksi kesalahan itu berupa penurunan pangkat dan jabatan, serta menggugurkan kenaikan promosi guru besar ketiganya.
"Saya ikhlas apa pun kuputusannya. Mudah-mudahan itulah yg terbaik," katanya. Cecep pun meminta maaf kepada semua pihak.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya
3 hari lalu
Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN
4 hari lalu
Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.
Baca SelengkapnyaDosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi
4 hari lalu
Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso
7 hari lalu
Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.
Baca SelengkapnyaJawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina
24 hari lalu
Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.
Baca SelengkapnyaSelain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral
25 hari lalu
Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.
Baca SelengkapnyaBeberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru
28 hari lalu
FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.
Baca SelengkapnyaSafrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya
28 hari lalu
Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.
Baca SelengkapnyaKata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya
30 Januari 2024
Berbicara soal plagiarisme, Youtuber Chandra Liow menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan konten seharusnya tak boleh menggunakan konsep yang sama.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon
24 Januari 2024
Rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Ibu Negara menerima tas Dior sebagai hadiah mengancam peluang Presiden Yoon dan partainya dalam Pemilu.
Baca Selengkapnya