TEMPO.CO, Yogyakarta - Situs Tempo.co mengejutkan pengunjung di Galeria Mal Yogyakarta, Jumat sore, 24 Februari 2012, dengan flashmob. Sekitar 150 penggemar flashmob, tarian berbagai genre dengan sekelompok orang, berjoget di mal itu. Para pengunjung pun dibuat terkesima dengan penampilan para penari di pusat perbelanjaan itu.
"Saya terkejut dengan banyaknya penari di mal, tidak hanya di tempat yang lapang, juga di lokasi yang sempit juga ada yang menari," kata Wisyastuti, 26 tahun, warga Yogyakarta yang sedang makan saat flashmob digelar.
Pada awalnya, para penari, baik perempuan maupun laki-laki yang umurnya masih di bawah 25 tahun, itu menggunakan kostum tertutup menutupi pakaian yang ada di dalamnya. Tetapi, saat mereka sudah mulai panas menari, pakaian luar dilepas.
Maka sangat terlihat kostum mereka adalah kaus bertuliskan TEMPO.CO. Kaus warna merah dan putih itu juga bertuliskan berbagai kalimat. Antara lain "Find out more, ask me I'm TEMPO.CO reader", "Change your thoght and you change your world", dan "TEMPO.CO find out more".
Selain menggunakan penari flashmob sebagai wahana pengenalan Tempo.co, juga ada sales promotion girl (SPG) yang berkeliling membagikan stiker bertuliskan TEMPO.CO kepada para pengunjung mal yang selalu ramai itu.
Frendi Kusuma, salah seorang penari flashmob, menyatakan para penggemar flashmob berkomunikasi melalui media jejaring sosial dan melalui web Tempo. Para penari terdiri dari bermacam genre tarian, seperti hip hop, b-boy (breakdance), shuffle dance, dan tentu saja ada sexy dancer-nya.
"Para penggemar flashmob setiap dihubungi untuk melakukan suatu event pasti datang. Jumlah penggemarnya di Yogyakarta lebih dari 1.000 orang," katanya.
Menurut Winda Laksana, General Manager Business Tempo Digital, Tempo ingin mengenalkan media melalui kejutan di mal. Sebab para pengunjung mal atau pusat perbelanjaan rata-rata berumur 20-30 tahun.
Tempo ingin mengenalkan media massa itu yang menyasar ke usia muda. Sebab, kata Winda, kesan media Tempo adalah media yang jadul (jaman dulu) sehingga kawula muda banyak yang tidak mau mengenal media ini.
"Tempo itu kan identik dengan produk tua, padahal perkembangan website menyasar ke semua usia," katanya.
Tentu saja, meskipun konten Tempo.co banyak memberitakan soal politik, korupsi, tetapi juga ada konten "gaulnya". Tetapi, meskipun gaul, juga tetap kritis terhadap permasalahan politik dan lain-lain.
Tujuan pengenalan Tempo.co, selain berita di Internet, jika masyarakat sudah mengenalnya, maka akan lebih dalam membaca berita di Koran Tempo. Setelah itu, tahapan bacaan yang lebih detail dan lebih mendalam lagi, masyarakat bisa membaca majalah berita mingguan Tempo.
Ia mengatakan pengenalan Tempo.co dengan flashmob di Yogyakarta merupakan roadshow ketiga. Sebelumnya, di Pondok Indah Mall pada awal Januari 2012 dan di Surabaya pada Selasa, 21 Februari 2012. Rencananya, hal serupa akan dilakukan di kota-kota lain.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Magang Investigasi Tempo Dimulai Bulan Ini
17 Januari 2017
Para peserta akan mengikuti proses magang selama sebulan.
Baca SelengkapnyaTempo 45 Tahun, Goenawan Mohamad: Ini Produk Organisasi
7 Maret 2016
Tempo bisa tumbuh dan berkembang berkat kritik.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Pemenang Mewarnai #Tempo45Tahun
31 Januari 2016
Setelah melihat dan memperhatikan puluhan karya yang masuk, redaksi telah memilih sepuluh karya yang paling menarik.
Baca SelengkapnyaSempat Ditinggalkan, Kedai Tempo Dibuka Kembali
10 Januari 2016
Kedai Tempo didirikan tak lama setelah pembredelan Tempo pada 1982. Sempat tak dirawat, Goenawan Mohamad dan kawan-kawan membukanya kembali.
Baca SelengkapnyaTempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik
24 April 2014
Ini bukan pertama kali Tempo mendapatkan penghargaan.
Baca SelengkapnyaAhok: Banyak Politikus Pura-pura Tak Tahu
31 Oktober 2013
Ahok meminta anak muda yang jujur masuk dunia politik. Kalau tidak, maka kursi mereka akan diisi orang tak jujur.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UIN Juara Esay 'Menjadi Indonesia'
30 Oktober 2013
Esay yang membahas tentang pentingnya riset dalam kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTempo Gelar Malam Puncak 'Menjadi Indonesia'
30 Oktober 2013
Ada 25 anak dari latar belakang berbeda.
Baca SelengkapnyaTempo Raih Penghargaan Sampul Terbaik Se-Asia
16 September 2013
Penghargaan itu diberikan untuk dua sampul majalah Tempo edisi laporan utama 'Sengkarut Jembatan Selat Sunda' dan 'Investigasi Sindikat Manusia Perahu'.
Baca SelengkapnyaMajalah Tempo Luncurkan Edisi Jawa Timur
31 Mei 2012
Edisi Jawa Timur di majalah Tempo ini bertujuan untuk mengawal kemajuan provinsi itu, khususnya bidang ekonomi.
Baca Selengkapnya