Wiranto Bantah Dicekal Pemerintah AS

Reporter

Editor

Minggu, 18 Januari 2004 12:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: AKARTA -- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Wiranto dan lima perwira TNI, yang dituduh bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Timor Timur, masuk dalam daftar orang yang dicegah masuk ke Amerika Serikat.Mengutip seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya, harian The Washington Post edisi Jumat (16/1) memberitakan, Departemen Luar Negeri AS membuat keputusan itu karena kecewa pada sikap pemerintah Indonesia berkaitan dengan penyelesaian masalah pelanggaran HAM di Timor Timur. Pejabat itu juga mengatakan sikap tersebut merupakan ungkapan kekecewaan atas kegagalan pengadilan HAM ad hoc kasus Timtim yang pernah mencoba mengadili Wiranto dan beberapa perwira TNI lainnya. Menurut The Washington Post, penolakan pengadilan HAM ad hoc Timtim untuk memejahijaukan para perwira militer dan aparat kepolisian Indonesia membuat marah Departemen Luar Negeri AS. Peradilan itu oleh sumber tersebut dianggap melecehkan bukti yang telah ada. Keputusan untuk menolak visa keenam orang itu, menurut pejabat tersebut, merupakan suatu usaha untuk menyatakan ketidaksetujuan pemerintahan AS. "Sudah menjadi persepsi umum bahwa tuntutan itu diajukan dan keputusan beralasan sudah dibuat," kata pejabat pemerintah yang terlibat dalam rapat keputusan tersebut. Keputusan pencegahan masuk ke AS terhadap keenam perwira TNI itu, ujarnya, "Memberi cahaya yang berbeda." Wiranto yang diminta tanggapan mengatakan, ia telah meminta timnya untuk memeriksa kebenaran berita itu kepada Menteri Luar Negeri. "Tim saya sudah melakukan checking melalui Menlu kita. Dan Menlu sudah melakukan pengecekan ke Amerika Serikat, tidak ada itu mengenai pencekalan," kata Wiranto menjawab pertanyaan Tempo News Room di Bandung kemarin.Salah seorang calon presiden dari Partai Golkar ini mengatakan, rumor pencekalan ke luar negeri itu sudah lama berkembang. Ia juga menyebutkan telah banyak mendengar rumor negatif yang lain. "Biasalah, tiap minggu ada isu-isu negatif tentang saya. Dulu ada isu mengenai pengeboman, saya dibilang ada di belakangnya. Lalu ada isu di belakang mahasiswa radikal, kemudian isu mengenai Semanggi-Trisakti, BNI, sekarang isu dicekal," ujar Wiranto.Wiranto mengaku tak menemukan masalah kunjungan ke luar negeri. Ia menyebut pernah mengunjungi Cina dan Singapura. "Itu pada saat awal pendaftaran calon presiden dan masuk konvensi Golkar," kata Wiranto. Mengenai tudingan terlibat dalam pelanggaran HAM di Timtim, Wiranto membantah. Ia menyatakan statusnya dalam pengadilan HAM ad hoc Timtim bukan tersangka, melainkan saksi. "Soal Timor Timur, saya sudah melalui pengadilan yang jelas," kata Wiranto. Marty Natalegawa, juru bicara Departemen Luar Negeri, saat dihubungi, Sabtu (17/1), mengatakan, pencekalan terhadap Wiranto dan lima perwira militer itu belum resmi. Deplu, katanya, belum menerima surat pencekalan terhadap mantan Panglima TNI itu dan rekan-rekannya. "Masih belum dikonfirmasi," kata Marty yang mengaku mendapat informasi itu setelah membaca The Washington Post. Sementara itu, juru bicara Deplu AS Richard Boucher, seperti dikutip AFP, menolak berkomentar mengenai laporan tersebut. Dia mengatakan, daftar yang dikutip The Washington Post merupakan dokumen rahasia. Namun, dia tidak menyangkal bahwa enam warga Indonesia dimasukkan dalam daftar tersebut."Kami dilarang oleh undang-undang untuk memberitahukan siapa yang ada di dalam daftar itu. Saya tidak dalam posisi untuk mengomentari visa yang memenuhi syarat atau yang tidak," kata Boucher.Masalah pencekalan ini mencuat ketika pemerintahan Bush sedang meningkatkan hubungan dengan militer Indonesia dan polisi untuk melacak para teroris. Dalam waktu yang bersamaan, pemerintah Amerika Serikat menekan militer Indonesia untuk bekerja sama dengan FBI dalam penyelidikan penyerangan terhadap warga Amerika yang tewas di Timika pada Agustus 2003. afp/washingtonpost/edy can/bobby gunawan/tnr

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

14 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

14 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

29 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

33 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

38 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

48 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

51 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

54 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

1 jam lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya