TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia membantah, pemerintah Timor Leste telah mengajukan surat protes secara resmi terhadap sejumlah latihan militer yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Pulau Batek, Nusa Tenggara Timur. "Tidak ada ungkapan keberatan dari mereka," kata Juru Bicara Deplu, Marty Natalegawa, ketika dihubungi TNR lewat sambungan telepon, Kamis (15/1) malam. Sebagaimana dilansir kantor berita AFP, di awal Januari 2004 Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Timor Leste, Nelson Santos mengatakan, telah mengajukan surat keberatan terhadap latihan militer Indonesia. Surat yang disampaikan kepada pihak Deplu Indonesia, itu terkait dengan latihan militer yang dilakukan TNI sebanyak 14 kali, pada Desember 2003, di pulau yang berada di perbatasan kedua negara."Pulau Batek tidak pernah menjadi sengketa Indonesia dan Timor Leste. Karena Pulau Batek berada di wilayah Indonesia. Pihak Timor Leste tidak pernah mengklaim pulau seluas kira-kira satu lapangan sepakbola itu merupakan milik mereka. Soal latihan militer, itu bukan kewenangan saya," kata Marty.Deplu menyayangkan adanya pemberitaan yang menyudutkan pemerintah Indonesia. Karena berdasarkan pengalaman dan terkait dengan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selalu muncul pemberitaan miring yang menyudutkan Indonesia, diantaranya soal keamanan perbatasan. "Sehingga ada dasar mandat PBB diteruskan," kata Marty. Menurut jadwal, mandat yang dimiliki pasukan penjaga perdamaian PBB sejak pelaksanaan jajak pendapat pada 1999 di Timor Leste akan berakhir pada April 2004. Timor Leste sendiri meraih kemerdekaannya dari Indonesia pada 20 Mei 2002. Faisal - Tempo News Room
Berita terkait
IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan
1 menit lalu
IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan
RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar
17 menit lalu
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar
Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
20 menit lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.