TEMPO.CO, Jayapura - Aksi penembakan oleh kelompok orang tak dikenal kembali terjadi di dalam areal PT Freeport Indonesia di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa 7 Februari 2012, sekitar pukul 08.30 WIT. Kasus yang terjadi di sekitar Tanggul Timur menewaskan Briptu Ronald Sopamena, salah seorang anggota Detasemen-B Brimob Kepolisian Daerah Papua.
Wakil Kepala Polisi Daerah Papua, Brigadir Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, membenarkan terjadinya kasus penembakan tersebut. Saat ini jenazah Briptu Ronald sedang ditangani tim medis di Klinik 38 yang berada di Mile 38 areal PT Freeport Indonesia. ”Selanjutnya jenazah akan dievakuasi,” katanya, Selasa siang, 7 Februari 2012.
Dari data yang didapat, kronologi peristiwa berawal sekitar pukul 05.00 WIT. Saat itu dua tim kesatuan Gegana yang masing-masing berjumlah enam orang melakukan patroli di sekitar Tanggul Timur areal PT Freeport Indonesia di Kali Kopi, Timika.
Tim pertama dipimpin Ipda Analito dan tim kedua dipimpin Kompol Kustanto. Sekitar pukul 08.30 WIT, ketika kedua tim sedang berada di Kali Kopi, tiba-tiba mereka didatangi kelompok bersenjata yang langsung melakukan penembakan. Akibatnya, terjadi aksi baku tembak antara dua tim Gegana Brimob dan kelompok bersenjata tak dikenal.
Aksi baku tembak mengakibatkan Briptu Ronald Sopamena terkena tembakan di rusuk atas bagian kanan yang menyebabkan dia tewas dalam perjalanan saat dievakuasi ke Klinik 38, milik PT Freeport Indoensia. “Saat ini tim kami sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan,” ujar Paulus.
CUNDING LEVI
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya