SBY: Ketua Umum Demokrat Jangan Tiarap

Reporter

Editor

Minggu, 5 Februari 2012 18:53 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), didampingi Anas Urbaningrum (kiri) dan Marzuki Alie. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Mimik Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap datar. Kata-kata yang dikeluarkan pun diatur. Tetapi "Godfather" partai pemenang pemilu 2004 dan 2009 ini akhirnya mengakui ketidaksukaannya pada menurunnya popularitas Demokrat akibat beberapa kasus dugaan korupsi yang menyeret beberapa kadernya.

Apalagi setelah berbagai survei secara jelas memperlihatkan turun drastisnya popularitas dan kepercayaan masyarakat selama 8-12 bulan terakhir terhadap partai.

Berbaju batik biru, duduk di tengah pendopo kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Susilo dengan suara bergetar menahan emosi pun menyatakan, "Saya tidak suka mengeluarkan kata-kata ini. Tetapi saya harus hadapi, jangan mengelak, jangan lari, jangan tiarap. Kebenaran adalah kebenaran, fakta adalah fakta," kata dia.

Lagi, ayah dari Agus Harimurti dan Edhie Baskoro pun menyambung lebih baik baginya mengakui situasi yang saat ini sedang menggoncang internal partai Demokrat. "Saya lebih baik mengakui sebagai realitas situasi yang dihadapi partai Demokrat. Ini fakta dan realitas," kata dia.

Pengakuan ini diharapkan Ketua Dewan Pembina menjadi jawaban aneka kegelisahan kader akan turunnya dukungan rakyat terhadap partai. Dan setiap kader tidak boleh pasif dan membiarkan turunnya popularitas terjadi tanpa respons. "Saya berharap ketua umum, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina dan seluruh di daerah melakukan penjelasan sebenar-benarnya. Jangan pasif, Jangan tiarap," kata dia.

Pun, para kader diingatkan tidak boleh mengambil sikap atau memberi penjelasan sembarangan. "(Harus) atas dasar fakta, atas dasar yang berlaku di KPK. Dengan demikian akan adil penilaian publik, penilaian rakyat kepada Partai Demokrat," kata dia. Keberanian para kader pun dirasa perlu untuk membantah upaya berlebihan menghancurkan Partai Demokrat tanpa logika dan fakta.

ARYANI KRISTANTI


Berita Terkait
Walau Enggan, SBY Akui Popularitas Demokrat Turun
Tunggu Hasil KPK, SBY Tak Copot Anas
SBY Konferensi Pers, Anas 'Nyanyi' Lagu 'Yogyakarta'

Pengamat: Soal Demokrat, SBY Akan Bicara Normatif
SBY Dinilai Manfaatkan KPK buat Bersihkan Demokrat
Survei Melorot, Anas Diminta Mundur
Akhirnya SBY Akan Bicara Soal Kisruh Demokrat

Badai Politik Guncang Demokrat
Anas Menjawab Yang Tersuar




Advertising
Advertising

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.

Baca Selengkapnya

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.

Baca Selengkapnya

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY

Baca Selengkapnya

Kata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai

9 Maret 2021

Kata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai

Marzuki Alie menjelaskan perubahan di tubuh Demokrat terjadi sejak Kongres 2015. Ada perubahan AD/ART.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru

8 Maret 2021

Moeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru

Anwar Abbas menyarankan Moeldoko, belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk partai baru.

Baca Selengkapnya

Siap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat

8 Maret 2021

Siap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat

AHY mengaku secara pribadi tidak ada masalah dengan Moeldoko.

Baca Selengkapnya