TEMPO.CO, Jakarta- Mimik Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap datar. Kata-kata yang dikeluarkan pun diatur. Tetapi "Godfather" partai pemenang pemilu 2004 dan 2009 ini akhirnya mengakui ketidaksukaannya pada menurunnya popularitas Demokrat akibat beberapa kasus dugaan korupsi yang menyeret beberapa kadernya.
Apalagi setelah berbagai survei secara jelas memperlihatkan turun drastisnya popularitas dan kepercayaan masyarakat selama 8-12 bulan terakhir terhadap partai.
Berbaju batik biru, duduk di tengah pendopo kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Susilo dengan suara bergetar menahan emosi pun menyatakan, "Saya tidak suka mengeluarkan kata-kata ini. Tetapi saya harus hadapi, jangan mengelak, jangan lari, jangan tiarap. Kebenaran adalah kebenaran, fakta adalah fakta," kata dia.
Lagi, ayah dari Agus Harimurti dan Edhie Baskoro pun menyambung lebih baik baginya mengakui situasi yang saat ini sedang menggoncang internal partai Demokrat. "Saya lebih baik mengakui sebagai realitas situasi yang dihadapi partai Demokrat. Ini fakta dan realitas," kata dia.
Pengakuan ini diharapkan Ketua Dewan Pembina menjadi jawaban aneka kegelisahan kader akan turunnya dukungan rakyat terhadap partai. Dan setiap kader tidak boleh pasif dan membiarkan turunnya popularitas terjadi tanpa respons. "Saya berharap ketua umum, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina dan seluruh di daerah melakukan penjelasan sebenar-benarnya. Jangan pasif, Jangan tiarap," kata dia.
Pun, para kader diingatkan tidak boleh mengambil sikap atau memberi penjelasan sembarangan. "(Harus) atas dasar fakta, atas dasar yang berlaku di KPK. Dengan demikian akan adil penilaian publik, penilaian rakyat kepada Partai Demokrat," kata dia. Keberanian para kader pun dirasa perlu untuk membantah upaya berlebihan menghancurkan Partai Demokrat tanpa logika dan fakta.
ARYANI KRISTANTI
Berita Terkait
Walau Enggan, SBY Akui Popularitas Demokrat Turun
Tunggu Hasil KPK, SBY Tak Copot Anas
SBY Konferensi Pers, Anas 'Nyanyi' Lagu 'Yogyakarta'
Pengamat: Soal Demokrat, SBY Akan Bicara Normatif
SBY Dinilai Manfaatkan KPK buat Bersihkan Demokrat
Survei Melorot, Anas Diminta Mundur
Akhirnya SBY Akan Bicara Soal Kisruh Demokrat
Badai Politik Guncang Demokrat
Anas Menjawab Yang Tersuar