Komnas HAM Kembali Kirim Tim ke Bulukumba

Reporter

Editor

Kamis, 8 Januari 2004 14:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan kembali melanjutkan penyelidikan atas indikasi awal terjadinya pelanggaran berat HAM di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Untuk itu, komisi akan kembali mengirim tim ke sana hari Jumat besok (9/1), dan berada selama lima hari.Ketua Sub Komisi Pemantau Komnas HAM MM Billah menyatakan, kedatangan tim yang dipimpinnya tersebut adalah untuk mencek ulang informasi yang telah diperoleh selama ini. "Selain itu kami juga melatih para pendamping (organisasi rakyat) untuk ditempatkan di sana," katanya saat dihubungi melalui telpon oleh Tempo News Room, Kamis (8/1) siang, di Jakarta.Menurut Billah, pengecekan ulang dilakukan untuk mengetahui lebih jauh terjadinya kekerasan dan pelanggaran terhadap HAM pada 21 Juli 2003 lalu, di Kabupaten Bulukumba. Caranya, kata Billah, dengan memeriksa saksi korban, saksi mata, termasuk tersangka pelaku kekerasan. Karenanya, kata dia, Komnas HAM telah mengirimkan surat kepada Kapolri untuk meminta izin pemeriksaan beberapa pelaku penembakan yang kebetulan adalah anggota kepolisian. "Tapi sampai sekarang belum ada respon (atas surat itu)," katanya.Selain itu, kata Billah, tim dari Komnas HAM juga akan mengecek dan mencari tahu kebenaran informasi bahwa ada korban lain yang tewas dalam insiden penembakan para petani oleh aparat kepolisian di Bulukumba. "Memang yang meninggal masih ada yang belum ditemukan," katanya.Seperti diketahui, pada tanggal 21 Juli lalu terjadi penembakan oleh aparat kepolisian Bulukumba terhadap massa petani, yang menewaskan dua orang, yaitu Rustam bin Sangkal, 32 tahun, dan Ansu bin Musa, 25 tahun. Insiden ini pecah setelah sekitar 1500 massa petani dari beberapa desa di Bulukumba melakukan aksi pendudukan (reclaiming) dan pengambilan lahan milik Perusahaan Perkebunan (PP) London Sumatera Indonesia. Mereka berargumen, perusahaan perkebunan karet tersebut selama kurun waktu sejak tahun 1980-an telah mengambil alih secara paksa tanahnya. Akibat insiden ini juga mencederai sekitar 40 massa petani, 26 orang menjadi buronan, dan 36 lainnya resmi dijadikan tersangka pelaku tindak kekerasan. Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Jusuf Manggabarani juga telah membentuk tim untuk memeriksa 12 anggotanya yang diduga telah melakukan kesalahan prosedur dalam insiden penembakan tersebut. Tapi hingga kini belum diketahui hasil pemeriksaan tim dari kepolisian itu.Sedangkan Komnas HAM telah mengirim tim untuk memantau kekerasan terhadap HAM ke Bulukumba sebanyak dua kali, pada bulan Juli dan pertengahan September tahun lalu. "Jadi ini kunjungan ketiga Komnas HAM ke sana," kata Billah. Dia juga menyatakan, melalui sidang paripurna Komnas HAM telah memutuskan untuk membentuk tim penyelidikan dan meningkatkan kasus ini dari pemantauan menjadi penyelidikan. Menanggapi masih terjadinya kekerasan, intimidasi, dan teror oleh aparat kepolisian bersama pihak perusahaan terhadap masyarakat Bulukumba, dia mengatakan, telah mengirim surat ke Kapolda Sulsel. "Kami minta perhatian yang sungguh-sungguh atas hal ini," ujar dia.Yura Syahrul - Tempo News Room

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

18 menit lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

19 menit lalu

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tyson Fury vs Oleksandr Usyk dalam Duel Unifikasi Gelar Tinju Kelas Berat: Simak Prediksi Lenox Lewiss, Holyfield, McGregor

26 menit lalu

Tyson Fury vs Oleksandr Usyk dalam Duel Unifikasi Gelar Tinju Kelas Berat: Simak Prediksi Lenox Lewiss, Holyfield, McGregor

Duel penyatuan gelar juara tinju dunia kelas berat akan berlangsung antara Tyson Fury dan Oleksandr Usyk malam ini. Simak prediksi para tokoh.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

27 menit lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

33 menit lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

37 menit lalu

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

38 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

40 menit lalu

Inilah Daftar Ponsel Nokia yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

Ponsel Nokia yang kemungkinan besar mendapat update Android 15 adalah Nokia XR21, Nokia X30, Nokia G60, dan Nokia G42.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

42 menit lalu

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

JPPI mendesak Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada PTN dicabut

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

48 menit lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya