Direktur Sinar Mas Terima Gelar Keraton

Reporter

Editor

Selasa, 31 Januari 2012 19:18 WIB

Direktur Unit Usaha Syariah Heru Agus Wuryanto, Direktur Utama Tandrawaty Widjaja,Komisaris Utama Bank Sinarmas Johny J Lumintang dan Ketua Pengawas Direktorat Perbankan Syariah BI Achmad Sukron Tratmono meresmikan Kantor Cabang Unit Usaha Syariah B

TEMPO Interaktif, Yogyakarta-Mendapatkan gelar kehormatan, terlebih dari sebuah lembaga budaya seperti Keraton, bagi sebagian orang sebagai suatu penghormatan yang tak ternilai. Namun berbeda bagi Gandi Sulistyanto Soeherman, Managing Director Sinar Mas.


Begitu dikabari Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santosa, bahwa dirinya masuk nominasi gelar kehormatan Keraton Pakualaman, dia tidak langsung menjawab. “Saya langsung turunkan tim untuk menyelidiki, ada apa dibaliknya. Setelah saya tahu tak ada nilai komersial dan embel-embel dibelakangnya, saya baru menjawab mau,” kata Gandi.


Selasa (31/1), dia mendapat gelar kehormatan Kanjeng Mas Tumenggung Projo Andono, dengan jabatan Bupati Anom, dalam acara ulang tahun ke 76, Tingalan Dalem Paku Alam IX, di Puro Pakualaman, Yogyakarta.


Jabatan yang diberikan kepada Gandi, termasuk jabatan yang cukup prestisius, dalam tingkatan abdi dalem. Di bawah jabatan itu, masih ada magang, jajar, mas bekel, lurah anom, lurah sepuh, dan wedono, yang bisa diterima abdi dalem, setelah bertahun-tahun mengabdi. “Meski pemberian gelar itu hak prerogatif Paku Alam, namun jabatan yang diberikan Keraton Pakualaman juga melihat peran seseorang dan kiprahnya di masyarakat,” kata Juru Bicara acara itu, Kanjeng Pangeran Haryo Indro Kusumo.


Pemberian gelar itu, karena Gandi dinilai berjasa kepada warga Yogyakarta, lewat yayasan yang dia pimpin EKa Cipta Foundation, membantu banyak sekolah roboh, baik saat terjadi gempa bumi di Bantul, mau pun erupsi Merapi di Sleman. Sehingga, warga kembali bangkit lewat pemberdayaan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga ekonomi. “Saya dulu melakukan bakti sosial tidak berpikir sampai mendapat gelar atau anugerah. Toh saya juga tak punya hubungan kekerabatan,” kata dia.


Advertising
Advertising

Dengan gelar ini, Gandi mengapresiasi kekayaan budaya Yogyakarta yang masih lestari, ditengah gempuran jaman yang serba modern. “Seringkali, ketika orang merasa sudah ada dalam alam serba modern dan praktis, nilai-nilai tradisi terpinggirkan. Padahal banyak sekali moralitas yang ada di situ,” kata Gandi, yang mengaku enjoy mengenakan pakaian Jawa.


Tradisi, kata Gandi, selayaknya mendapatkan tempat, meski di era modern. “Tradisi itu melengkapi kemajuan peradaban yang dominan dikuasai teknologi. Seperti Jepang, peradaban maju, tradisi bisa terjaga,” kata dia.


PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

32 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

54 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya