TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bersama perusahaan-perusahaan teknik dan konstruksi membentuk Jaringan Kemitraan Penanggulangan Bencana. Jaringan ini merupakan yang ketiga di dunia setelah India dan Meksiko.
Pembentukan jaringan kemitraan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Disaster Response Partnership (DRP) Indonesia Networks di Kantor Kemenkesra, Jumat, 27 Januari 2012. Nota kesepahaman berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang, diubah, diakhiri, atau dibatalkan setiap waktu sesuai persetujuan kedua belah pihak.
Menkokesra Agung Laksono menyatakan pembentukan jaringan kemitraan dimaksudkan untuk merespons bencana di daerah, terlebih mengingat besarnya potensi bencana di Indonesia. "Pemerintah merasa tidak cukup jika hanya bekerja sendiri karena negara punya aset yang besar," kata dia.
Menurut Agung, jaringan kemitraan akan dimobilisasi untuk bencana alam yang berskala besar, misalnya tsunami, gempa bumi, dan banjir. Namun, ia mengakui dibutuhkan teknik-teknik khusus agar dapat melakukan evakuasi dengan cara cepat, tepat, dan tidak menimbulkan korban baru," ujarnya.
Tercatat sembilan perusahaan teknik dan konstruksi yang ikut dalam jaringan kemitraan, yaitu PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama TBk, PT Total Bangun Persada Tbk, PT Totalmulia Nusantara Indah, PT Waskita Karya, PT Amec Berca Indonesia, PT Balfour Beatty Sakti Indonesia, dan PT Yodya Karya (Persero).
Chairman Jaringan Kemitraan, Murdaya Poo, menyatakan kesiapannya dalam mendukung upaya penanggulangan dan pencegahan bencana di Indonesia. "Kami berterima kasih banyak kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk ikut serta dalam upaya penanggulangan bencana," kata dia dalam kesempatan serupa.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara
7 Maret 2022
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas
20 November 2021
Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol
2 November 2019
Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia
2 November 2019
Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas
25 September 2016
Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 519 Anak Jakarta Timur Tercatat Pakai Vaksin Palsu
26 Juli 2016
Dalam rapat tersebut, perwakilan Ikatan Dokter Anak menegaskan kesiapannya memantau tumbuh-kembang anak korban vaksin palsu.
Baca Selengkapnya3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan
19 Juni 2016
Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan
19 Juni 2016
Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal
19 Juni 2016
Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaDarurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada
13 April 2016
Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.
Baca Selengkapnya