Pemerintah Setuju Pembentukan Tim Independen Kasus Ersa

Reporter

Editor

Jumat, 2 Januari 2004 17:20 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan, pemerintah setuju dan mendukung pembentukan tim investigasi independen dalam kasus terbunuhnya wartawan senior RCTI, Sory Ersa Siregar. "Kita tidak ingin dianggap menyembunyikan sesuatu. Di Aceh segalanya terang benderang, transparan dan akuntabel," kaya Yudhoyono kepada wartawan di Mapolda Jatim, Jum'at (2/1).Yudhoyono juga mengimbau, hendaknya tim investigasi independen yang terbentuk nanti tidak hanya terfokus pada kasus kematian Ersa, namun juga menelisik fakta mengapa reporter RCTI itu disandera GAM. "Investigasinya seharusnya menyeluruh dan berangkat dengan pertanyaan, mengapa Ersa dan kawan-kawan disandera hingga berujung kematian beliau," ujar Yudhoyono.Mantan Pangdam Sriwijaya ini juga menyarankan agar pembentukan tim investigasi nanti juga mengajak orang-orang yang mengerti teknik dan taktik pertempuran karena akan turun di daerah berbahaya. Selain itu keikutsertaan orang-orang tersebut akan membuat investigasi menjadi obyektif. "Sehingga dalam membuat kesimpulan bisa obyektif, logis dan tidak menjadi isu politik yang berbeda dari apa yang hendak kita cari, yaitu kebenaran dan keadilan," ujarnya.Yudoyono menambahkan, upaya pembebasan Ersa sudah sering ditempuh oleh pemerintah. Hal itu sudah berkali-kali dibahas setiap kunjungan Yudhoyono ke Aceh. Bahkan secara pribadi ia telah menulis surat untuk Panglima Darurat Militer Daerah Nangroe Aceh Darussalam agar jangan berhenti dalam mengupayakan pembebasan Ersa. "Dua minggu lalu upaya pembebasan ini juga saya bahas di Banda Aceh setelah Saudara Rahmad, pengemudi mobil RCTI, kita temukan," ujar YudhoyonoMenurut Yudhoyono, kini militer di Aceh sedang berkonsentrasi membebaskan Ferry Santoro, kamerawan RCTI yang masih disandera GAM. Selain Ferry, ada sekitar 50 warga sipil lainnya yang kini masih di tangan GAM. Pemerintah, ujar Yudhoyono, juga mengupayakan pembebasan mereka dengan negosiasi melalui Palang Merah Indonesia. "Pemerintah sudah menunjukkan itikad baik, tapi GAM malah melanggar Konvensi Jenewa di mana sandera yang seharusnya dilindungi malah dibawa ke tempat pertempuran," sesal Yudhoyono. Kukuh S. Wibowo - Tempo News Room

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

38 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

3 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

3 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

4 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

4 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya