TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim tak ada makelar yang mengambil keuntungan dalam proyek-proyek pembelian senjata pemerintah. Alasannya, pemerintah saat ini lebih mengutamakan kerja sama antarpemerintah ketimbang melalui agen. "Agen tak mengambil keuntungan dari kita karena kontrak yang kita lakukan bukan dengan agen," kata Purnomo dalam pertemuan dengan pemimpin media massa di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2012 malam.
Purnomo mengakui tak semua kerja sama bisa menggunakan model itu. Beberapa kali pemerintah harus berhubungan langsung dengan produsen. Biasanya, ada agen yang menjadi perantara produsen itu. Agen tersebut mendapat keuntungan dari proyek pembelian senjata. Inilah yang sering dianggap sebagai sumber korupsi di kementerian.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan lembaganya memiliki anggaran sangat besar untuk pembelian senjata dan alat pertahanan, yaitu Rp 150 triliun selama lima tahun. Jumlah itu, kata Sjafrie, membuat banyak pihak mendekati kementerian untuk menawarkan senjata.
Menurut Sjafrie, lembaganya sudah membentuk high level comittee untuk mengendalikan dan mengawasi proses pengadaan senjata dan alat pertahanan. Ada tiga tahap audit atas proses pembelian itu. "Sekarang ada pre-audit, current audit, post audit. Kalau itu (korupsi) masih terjadi, artinya gendeng bener itu orang," kata Sjafrie.
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
3 hari lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaKPK Minta PLN Transparan dalam Pengadaan Barang dan Jasa Program Transisi Energi karena Rentan Korupsi
26 hari lalu
KPK mengawal program transisi energi yang dijalankan PT PLN Persero agar terhindar praktik-praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaLKPP Luncurkan e-Katalog Versi 6, Harga dan Gambar Barang Terbuka untuk Umum
35 hari lalu
LKPP menyebut e-Katalog Versi 6 memberikan kemudahan bagi para stakeholder dalam melakukan transaksi atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaKorupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tinggi, Stranas PK KPK Luncurkan Sistem Pengawas E-Katalog
58 hari lalu
Stranas PK KPK mencatat bahwa sektor pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah menjadi ladang praktik korupsi yang tumbuh subur di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPK Cegah 7 Orang dalam Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR
59 hari lalu
KPK menyebut jumlah tersangka yang terlibat kasus dugaan korupsi rumah dinas DPR di Sekretariat Jenderal DPR lebih dari dua orang.
Baca SelengkapnyaI2SPE by Ayooklik: Jembatan Keberlanjutan dan Inovasi Digital dalam Pengadaan Barang dan Jasa
4 November 2023
Acara ini memberikan pengetahuan baru kepada para pelaku pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Wali Kota Bima Setelah Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
5 Oktober 2023
KPK memanggil Wali Kota Bima HM Lutfi atas perkara dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa dan gratifikasi
Baca SelengkapnyaLuhut Dorong Penyusunan RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik: Saya Yakin Praktik Korupsi Akan Turun
19 September 2023
Luhut Pandjaitan mengapresiasi progres penyusunan Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan/atau Jasa Publik atau RUU PBJ.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Wali Kota Bima Sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
29 Agustus 2023
KPK mulai menelisik dugaan korupsi yang menjerat politikus Golkar itu sejak 25 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Wali Kota Bima
29 Agustus 2023
Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan KPK saat ini sedang melakukan penggeledahan di Kantor Wali Kota Bima, NTB
Baca Selengkapnya