TEMPO Interaktif, Kupang - Ratusan warga dari enam suku Timor, Selasa pagi, 17 Januari 2012, berusaha menduduki Bandar Udara El Tari di Kelurahan Penfui, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. "Tanah kami dicaplok oleh TNI sehingga kami berupaya untuk merebutnya kembali," kata salah satu kepala suku, Samuel Saba'at.
Menurut Samuel, tanah yang mereka persoalkan memiliki luas 540 hektare dan digunakan sebagai bagian dari lahan Bandar Udara El Tari. Tanah yang menjadi hak milik enam suku Timor itu dicaplok TNI Angkatan Udara berdasarkan sertifikat tanah yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional Kota Kupang tahun 1992. Keluarnya sertifikat tanah tanpa sepengetahuan enam kepala suku adat. Karena itu, mereka berupaya menduduki Bandar Udara El Tari.
Aksi tersebut dilakukan warga agar Pemerintah Kabupaten Kupang dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur turun tangan menangani persoalan kepemilikan tanah mereka. "Kami minta pemerintah daerah segera menyelesaikan pencaplokan tanah kami," ujar Samuel.
Namun, upaya pendudukan oleh warga berhasil digagalkan aparat Kepolisian Resor (Polres) Kota Kupang dan TNI Angkatan Udara. Aparat kepolisian melakukan pengamanan di depan pintu masuk bandar udara dan melakukan penyisiran di seluruh lokasi tersebut.
Warga yang berupaya menduduki bandar udara dari arah timur run way berhasil digiring petugas ke area pool kendaraan pemadam kebakaran Bandar Udara El Tari.
Akibat aksi pendudukan itu, puluhan penumpang yang tiba di Bandar Udara El Tari sekitar pukul 06.00 Wita sempat tertahan di depan pintu masuk bandar udara. Para penumpang baru diizinkan masuk setelah petugas memastikan sudah tidak ada lagi gangguan.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian massa masih bertahan di arah timur run way dengan pengawalan ketat aparat TNI. Tempo juga masih berupaya mendapat konfirmasi dari pihak TNI-AU dan pihak Bandar Udara El Tari.
YOHANES SEO
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya