TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan tidak tahu ihwal peralihan izin pesawat Falcon 900 milik Papua Nugini yang sempat diintersepsi (dicegat) oleh pesawat TNI Angkatan Udara. "Saya belum dapat laporan soal itu (soal pengalihan izin)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti Gumay saat dihubungi Tempo, Ahad, 8 Januari 2012.
Insiden pencegatan pesawat Papua Nugini oleh pesawat TNI AU terjadi di kawasan Banjarmasin, Kalimantan, pada akhir November 2011 lalu. Pesawat Falcon 900 itu membawa Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah dan diterbangkan dari Malaysia pada 29 November 2011. Pesawat itu dianggap tak mengantongi izin melintas di Indonesia.
Pembuntutan terhadap Falcon 900 itu akhirnya dihentikan setelah TNI AU mengaku mendapatkan informasi dari Kementerian Perhubungan bahwa pesawat itu rupanya baru mengubah registrasi, tipe, dan kepemilikan pesawat. Izin semula dimiliki Global Express milik India, yang kemudian diganti menjadi pesawat Falcon 900 milik Papua Nugini.
Menurut Herry, setiap pesawat asing yang melintasi wilayah udara Indonesia diharuskan untuk mengantongi izin dari tiga instansi, yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perhubungan. "Diplomatic clearence lewat Kemenlu, security clearence lewat Kemhan, dan approval clearence lewat Kemenhub," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tenne, membenarkan ihwal mekanisme pemberian izin bagi setiap pesawat asing yang ingin melintasi wilayah udara Indonesia. "Izin diberikan oleh tiga instansi, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan Markas Besar TNI," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad sore. Namun Tenne tidak memberikan komentar mengenai pengalihan izin pesawat Falcon 900 milik Papua Nugini.
PRIHANDOKO
Berita Terkait
Lewati RI, Jet Papua Nugini Kudu Punya Tiga Izin
Jet PM Papua Nugini Pakai Izin Terbang India
Pesawat Papua Nugini Tak Berizin Terbang
Jika PNG Tak Terima, RI Diminta Putuskan Hubungan Diplomatik
Cegat Pesawat Papua Nugini, Indonesia Tak Perlu Minta Maaf
Sikap Berang Papua Nugini Dipertanyakan
Pencegatan Pesawat Pernah Terjadi di Makassar dan Bawean
Berita terkait
Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia
5 September 2023
Uji coba paspor digital diberlakukan ke beberapa kota di Inggris, yakni London, Edinburgh, atau Manchester. Diusulkan untuk negara-negara Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaRefleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara
28 Desember 2022
Pembangunan telah dijalankan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, kelistrikan, hingga kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaBNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara
5 Agustus 2022
Presiden mengamanatkan untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam pengelolaan perbatasan negara.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan
12 September 2021
Mahfud Md meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai tindakan kriminal di pos lintas batas negara (PLBN).
Baca SelengkapnyaBPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini
9 Juni 2021
BPKN menyatakan pintu masuk produk luar negeri (impor) ke Provinsi Kepri sangat terbuka lebar
Baca SelengkapnyaPetani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis
6 Mei 2021
Seorang petani Belgia memindahkan batu patok perbatasan berusia 200 tahun sejauh 2 meter ke wilayah Prancis dan memperluas luas wilayah Belgia.
Baca SelengkapnyaCegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara
21 April 2020
Menangkal Covid-19, NTT tutup perbatasan negara untuk perlintasan orang, tapi tidak untuk lalu lintas angkutan logistik.
Baca SelengkapnyaMahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan
11 Maret 2020
Dibandingkan dengan Papua, menurut Mahfud Md pembangunan daerah perbatasan harus teritegrasi antarkementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaRI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan
16 November 2019
Direktur Topografi TNI AD Brigjen Asep Edi Rosidin mengatakan, persoalan perbatasan negara harus cepat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik
16 November 2019
Pilar yang dibangun Inggris dan Belanda sebagai tanda perbatasan kekuasaan wilayah jajahan.
Baca Selengkapnya