Hari Sabarno Pasrah Hadapi Vonis Hari Ini  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Januari 2012 09:44 WIB

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran Hari Sabarno menunggu pembacaan vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/12). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran, Hari Sabarno, mengaku pasrah menghadapi sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2012."Saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa," kata Hari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis pagi.

Dia tidak ingin menanggapi apakah akan menerima atau tidak menerima vonis yang akan dijatuhkan Majelis Hakim. "Saya serahkan kepada Allah."Selain itu, dia mengaku tidak memiliki kesiapan khusus untuk menghadapi sidang vonis atas dirinya. "Ya sudah, saya tunggu vonisnya seperti apa," ujarnya.

Bekas Asisten Menteri Dalam Negeri itu juga tidak mau berkomentar ihwal ada atau tidaknya pihak yang menzalimi dia dalam kasus yang menjadikannya sebagai terdakwa. "Saya tidak mau suudzon soal dizalimi atau tidak. Kembali lagi kepada Allah."

Dalam sidang 9 Desember lalu, Hari dituntut hukuman lima tahun bui. Ia dinilai tim jaksa penuntut umum pimpinan I Ketut Sumedana terbukti melakukan tindak korupsi bersama-sama dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi dan bos PT Istana Sarana Raya, almarhum Hengky Samuel Daud.

Jaksa menyatakan Hari terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan kesatu sekunder, yang diatur Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab UU Hukum Pidana. Selain dituntut hukuman penjara, ia juga dituntut hukuman denda Rp 250 juta subsider enam bulan kurungan.

Hal yang memberatkan tuntutan, perbuatan Hari tidak mendukung upaya pemerintah dalam memberantas korupsi, keterangannya dalam sidang berbelit-belit, serta tidak mengakui maupun menyesali perbuatannya. Sedangkan hal yang meringankan, Hari belum pernah dihukum sebelumnya, punya tanggungan keluarga, pernah mendapat penghargaan dari pemerintah, dalam kondisi sakit, berusia lanjut, serta telah mengembalikan kerugian negara.

Perbuatan Hari bekerja sama dengan Hengky dinilai jaksa sebagai wujud kolaborasi antara pengusaha dan penguasa yang menguntungkan satu sama lain, namun merugikan keuangan negara. Dalam amar tuntutan jaksa, Hari disebut menangguk keuntungan Rp 1,29 miliar, sedangkan Oentarto mendapat Rp 200 juta. Adapun kerugian negara dihitung sebesar Rp 97 miliar. Nilai kerugian negara didapat dari keuntungan yang masuk ke kocek pribadi Hengky.

Hari disebut pernah bertemu empat mata dengan Hengky di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, pada 2002. Dalam pertemuan perdana tersebut, Hengky mengaku sebagai pengusaha yang pernah membantu proyek Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Badan Intelijen Negara. Tak lama setelah itu, keduanya kembali mengadakan pertemuan, namun kali ini bertempat di Kemendagri.

Di Kemendagri, Hengky dikenalkan Hari kepada Oentarto sebagai kawan dekatnya yang berprofesi sebagai pengusaha. Hari kemudian menyampaikan kepada Oentarto bahwa Hengky akan menemui Oentarto di kemudian hari. Tak lama setelahnya, Hari memerintahkan Oentarto mengirim surat edaran berbentuk radiogram ke kepala daerah. Radiogram itu berisi instruksi agar daerah membeli mobil damkar yang spesifikasinya hanya dimiliki perusahaan Hengky.

Hari juga disebut melakukan korupsi karena mengondisikan perusahaan Hengky tak perlu membayar bea masuk delapan mobil damkar pada awal 2004. Akibatnya, perusahaan Hengky yang lain, PT Satal Nusantara, diuntungkan Rp 10 miliar.

Jelang vonis, Hari tampak segar. Dia mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna cokelat dan celana panjang hitam. Dia sudah ada di ruang tunggu terdakwa sejak pukul 09.00 WIB. Sementara jadwal sidang vonis atas dirinya belum dapat dipastikan waktunya.

PRIHANDOKO

Berita terkait

5 Fakta Kelebihan Bayar Pemprov DKI di Proyek Mobil Pemadam Kebakaran

18 April 2021

5 Fakta Kelebihan Bayar Pemprov DKI di Proyek Mobil Pemadam Kebakaran

Inspektorat Pemprov DKI telah meminta keterangan Dinas Damkar soal kelebihan bayar empat paket alat pemadam kebakaran pada 2019.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Pimpin Upacara Pemakaman Eks Mendagri Hari Sabarno

1 Juni 2019

Tjahjo Kumolo Pimpin Upacara Pemakaman Eks Mendagri Hari Sabarno

Menteri Tjahjo Kumolo akan menjadi pemimpin dalam upcara pemakaman eks Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Mendagri Tjahjo Kumolo Hadiri Pemakaman Hari Sabarno

1 Juni 2019

Hari Ini Mendagri Tjahjo Kumolo Hadiri Pemakaman Hari Sabarno

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo akan menghadiri pemakaman bekas Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno di San Diego Hills, Karawang, Sabtu, 1 Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Bos Angkasa Pura I Tersangka, Manajemen Pasrah

29 Agustus 2014

Bos Angkasa Pura I Tersangka, Manajemen Pasrah

Saat tahu dari media bahwa dirinya ditetapkan sebagai tersangka, Direktur Umum PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo syok.

Baca Selengkapnya

Tersangka, Bupati Batanghari Tetap Pimpin Demokrat

15 Mei 2013

Tersangka, Bupati Batanghari Tetap Pimpin Demokrat

Gubenur Jambi yang juga Ketua Partai Demokrat Jambi mengatakan
sudah berkoordinasi dengan Demokrat Pusat menyangkut nasib
Bupati Batanghari.

Baca Selengkapnya

Kasasi Eks Mendagri Hari Sabarno Ditolak

16 Oktober 2012

Kasasi Eks Mendagri Hari Sabarno Ditolak

Majelis Kasasi yang diketuai oleh Djoko Sarwoko itu juga menambah hukuman denda menjadi Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan dan beberapa barang bukti.

Baca Selengkapnya

Eks Bupati Tanjungjabung Timur Jadi Tersangka  

17 April 2012

Eks Bupati Tanjungjabung Timur Jadi Tersangka  

Kejaksaan Negeri Muarasabak juga langsung menerbitkan surat cekal bagi tersangka karena ditakutkan mereka pergi atau melarikan diri ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Hari Sabarno Ajukan Banding

5 Januari 2012

Divonis Bersalah, Hari Sabarno Ajukan Banding

"Mengenai barang bukti berupa Volvo, itu jelas dari uang pribadi, bukan pemberian," ujar Hari.

Baca Selengkapnya

Hari Sabarno Dihukum Bui 2,5 Tahun  

5 Januari 2012

Hari Sabarno Dihukum Bui 2,5 Tahun  

Dia dinilai menguntungkan diri sendiri dan pihak lain dalam proyek damkar sehingga negara dirugikan Rp 97,026 miliar

Baca Selengkapnya

Vonis Hari Sabarno Ditunda  

29 Desember 2011

Vonis Hari Sabarno Ditunda  

Ia mengklaim sebenarnya hari ini sudah siap mendengar putusan hakim untuknya. "Sekarang saja saya siap kok, apalagi minggu depan," kata dia.

Baca Selengkapnya