TEMPO.CO, Jakarta - Korban bentrok antara polisi dan massa yang memblokir Pelabuhan Sape bertambah. Bila dalam keterangan sebelumnya disebutkan jumlah korban meninggal dua orang, kini korban tewas dikabarkan bertambah menjadi tiga orang.
“Kondisi saat ini masih mencekam. Menurut konferensi pers (Front Rakyat Anti Tambang) yang diadakan di Arena Budaya, korban bertambah menjadi tiga orang. Korban terakhir ditemukan tewas mengambang di laut. Namun belum berhasil diidentifikasi,” ujar wartawan Aliansi Jurnalis Independen Mataram, Fitri Rachmawati, yang berada di Mataram ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Desember 2011.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan korban tewas akibat bentrokan di Bima ada dua orang. Mereka bernama Saiful dan Arief Rachman.
Fitri menjelaskan bahwa ketiga korban sudah dibawa ke rumah sakit setempat. Dalam aksinya, massa juga merusak kantor PLN Kecamatan Lambu dan Kepolisian Sektor Lambu. Massa juga mengeluarkan kursi-kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan membakarnya. Hingga saat ini, menurut kabar yang didapat Fitri melalui konferensi pers, 11 orang mengalami luka berat dan 25 orang mengalami luka ringan.
Peristiwa ini bermula ketika ratusan massa Kecamatan Lambu yang mengatasnamakan Front Rakyat Anti Tambang berunjuk rasa dengan memblokir Pelabuhan Sape. Mereka menuntut Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, mencabut izin eksplorasi pertambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara yang mendapat konsesi lahan 24.800 hektare.
Warga Lambu khawatir kegiatan pertambangan itu akan merusak lingkungan. Aksi masa kemudian dibalas dengan pembubaran paksa. Bentrok pun tidak bisa dihindarkan.
ANANDA PUTRI
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
1 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
2 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
8 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
8 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
8 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
8 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
9 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
37 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
37 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya