TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua anak punk Aceh, yang sedang dalam pembinaan polisi di Sekolah Polisi Negara Seulawah, sempat melarikan diri. Namun mereka kembali ditangkap di Banda Aceh dan dikembalikan ke SPN, Ahad, 18 Desember 2011.
Sebelumnya, Kepolisian Aceh menangkap 65 anak punk saat konser di Taman Budaya, Banda Aceh, 10 Desember lalu. Mereka kemudian ditahan dan 'dibina' di Sekolah Polisi Negara Seulawah, Aceh Besar.
Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Komisaris Besar Armensyah Thay, mengatakan dua anak punk itu ditangkap aparat kepolisian yang sedang merazia, Sabtu malam. Mereka adalah Syaukani asal Lhokseumawe dan Saiful Fadli asal Seutui, Banda Aceh. Keduanya diperkirakan berumur antara 17–20 tahun.
“Syaukani ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar Masjid Raya Baiturrahman dan Saiful sekitar pukul 02.00 WIB dini hari pada sebuah warung di Setui,” kata Armen. Setelah ditangkap, keduanya langsung dibawa kembali ke SPN Seulawah, yang berjarak sekitar 65 kilometer dari Banda Aceh, oleh pembina mereka yang juga ikut mencari.
Kedua punker Aceh itu diperkirakan melarikan diri saat pergantian jam belajar pada Sabtu siang kemarin. Pembina di SPN kemudian langsung menurunkan tim untuk mencari mereka dan berkoordinasi dengan polisi di Banda Aceh. “Saat ditangkap, mereka mengaku lari karena kangen dengan keluarga,” kata Armensyah.
Armen mengungkapkan polisi dan pemerintah telah sepakat tidak membiarkan punk tumbuh di Aceh, yang sedang menjalankan syariat Islam. Alasannya, punker tidak sesuai dengan syariat Islam. “Makanya kita bina dan itu jangan disebutkan melanggar HAM, tidak melanggar itu. Orang tua mereka setuju dan mendukung polisi,” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya belum mengetahui pasti apakah punker Aceh akan dibina lagi nantinya secara berkesinambungan selepas dari SPN Seulawah. “Mungkin kalau ada dana, mereka akan dibina terus sampai menjadi lebih baik,” ujarnya.
ADI WARSIDI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya