Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Desember 2011 00:58 WIB

Perompak Somalia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011, berikut 13 pelaut Indonesia.

Siaran pers Kesatuan Pelaut Indonesia di Jakarta, Jumat 2 Desember 2011, menyebutkan 21 dari 25 pelaut kapal tanker berbendera Singapura tersebut telah dibebaskan, termasuk 13 pelaut Indonesia.

Empat pelaut lainnya berkebangsaan Korea masih ditahan di daratan Somalia. Keempat awak kapal tersebut adalah nakhoda, chief officer, chief engineer, dan second engineer.

Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia, Hanafi Rustandi, mengatakan meski telah dibebaskan kapal tidak bisa melanjutkan pelayaran karena keempat awak penting di atas kapal itu masih ditahan. "Ke-21 awak kapal yang telah dibebaskan masih berada di atas kapal tersebut," kata Hanafi.

Ke-13 pelaut Indonesia yang dibebaskan adalah Djasmil (second officer), Wahyudin (third officer), Imanuel Rahayaan (third engineer).

Anak buah kapal lainnya yakni Mohammad Soleh, Leonard Talahaturusan, Bahtiar, Suhermanto, Gunawan, Rahmad Alam, Bambang Setiawan, Sutardi Shiodan Mochamad Hasanudin, dan Suibu.

Hanafi yang juga Ketua International Transport Workers Federation (ITF) Asia Pasifik mengatakan kapal tersebut sebenarnya milik pengusaha Taiwan, tapi dioperasikan Glory Shipmanagement Co. Ltd Korea.

Kapal diregistrasikan di Singapura dengan pelaut multinasional. Proses pembebasan berjalan sangat lambat dan alot.

KPI bersama dengan Serikat Pekerja Pelaut Singapura (SMOU & SOS) sejak awal saat kapal dibajak telah melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap kapal dan awaknya termasuk melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan pemilik/operator kapal dan Otoritas Maritim Singapura.

Pembebasan MT Gemini, menurut Hanafi, menggunakan tebusan. Namun dia tidak tahu dari mana uang tebusan dan bagaimana proses pembebasan itu berlangsung.

Kapal tersebut diawaki oleh 25 orang, terdiri dari empat pelaut Korea, 13 pelaut Indonesia, tiga pelaut dari Myanmar dan lima lainnya dari Cina.

Masih ditahannya keempat pelaut Korea diduga akibat aksi-aksi militer Korea dalam mengatasi kejadian perompakan di Somalia. Salah satu perusahaan sudah menjadi korban yaitu Samho Shipping yang akhirnya bangkrut karena harus membayar tebusan atas kapal-kapalnya yang dirompak dan juga membiayai biaya operasi militer.

"Perompak Somalia yang menyandera empat pelaut Korea menuntut militer Korea membebaskan perompak Somalia," kata Hanafi.

Dia juga meminta agar dipikirkan penanganan trauma pascapembebasan dan pemenuhan hak-hak yang harus diterima oleh para pelaut selama dan sesudah kapal dibajak. "Ini harus jadi perhatian pemilik dan operator kapal, negara bendera ataupun negara asal pelaut," kata Hanafi.

WDA | ANT

Berita terkait

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.

Baca Selengkapnya

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.

Baca Selengkapnya

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.

Baca Selengkapnya

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.

Baca Selengkapnya

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.

Baca Selengkapnya

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.

Baca Selengkapnya

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.

Baca Selengkapnya

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

22 Mei 2011

Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

"Saya menahan diri dua bulan untuk tidak berbicara karena saya tidak ingin prajurit yang sedang bertugas, jiwa dan raganya dikorbankan," kata Yudhoyono.

Baca Selengkapnya