Demokrat Pilih Busyro, Golkar Usung Bambang

Reporter

Editor

Kamis, 1 Desember 2011 20:11 WIB

Bambang Widjojanto. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, menjagokan tiga nama untuk maju sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Alasan dia, tokoh ini memiliki sisi kepemimpinan kuat. "Mereka dalah Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto dan Yunus Husein," ujar Didi di gedung DPR, Kamis, 1 Desember 2011.

Komisi Hukum akan menuntaskan seleksi empat pimpinan KPK periode 2011-2015. Keempat pimpinan ini, Jumat, 2 Desember, akan mendampingi Busyro Muqodas yang telah dipastikan masa jabatannya sampai 2013 nanti. Namun, Busyro tak dipastikan akan kembali menjadi ketua KPK. Karena itu, Komisi Hukum akan memilih kembali Ketua KPK di antara empat calon pimpinan tersebut.

Didi mengatakan, tiga nama itu merupakan orang yang memiliki kepemimpinan kuat. Selain itu, ketiganya juga dinilai memiliki nilai lebih dibandingkan calon-calon lainnya. "Mereka juga punya pengetahuan yang bagus," ujarnya.

Saat diminta memilih calon ketua, Didi mengatakan, tetap menjagokan Busyro Muqodas. Alasannya, "Pak Busyro itu karakternya kuat, dan di antara yang lain, dia juga paling senior," ujarnya.

Meskipun mendapat cecaran karena Busyro banyak berbicara didepan publik, Didi mengaku tak terganggu. "Saya rasa ucapannya Pak Busyro itu hanya sebuah pesan moral," ujarnya.

Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan partainya cenderung memilih Bambang Widjojanto. Menurut dia, KPK membutuhkan ketua yang memiliki visi dan misi seperti Bambang. "Dia tahu apa yang akan diperbuat kalau nanti dia jadi ketua," ujarnya. Lagipula, lanjutnya, Golkar juga telah jatuh hati kepada Bambang sejak pemilihan sebelumnya.


Uji kelayakan calon pimpinan KPK berlangsung hampir sepekan. Mereka yang diuji adalah, Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudrajat, Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Zulkarnaen, dan Aryanto Sutadi.


FEBRIYAN

Berita terkait

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

3 menit lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

2 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

4 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya