TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Meskipun perjanjian perdamaian sudah ditandatangani sebulan lalu, namun masih ada anggota GAM dan prajurit TNI yang meminta sumbangan ke masyarakat. Pernyataan ini diungkapkan Farhan Hamid, Selasa (31/12), setelah selama 10 hari keliling Aceh untuk melakukan sosialisasi damai. “Masih ada saudara kita dari TNA (GAM) yang meminta sumbangan dari masyarakat. Begitu pula dengan TNI, karena mau pulang kampung, masih ada yang berdiri di pinggir jalan meminta uang,” kata Farhan yang mengaku menerima informasi dari masyarakat di Matang Geulumpang Dua, Kabupaten Bireuen. Menurut Farhan yang menjadi anggota delegasi RI dalam perundingan dengan GAM di Jenewa, inti perjanjian damai adalah untuk menyelamatkan masyarakat Aceh. Semua pihak yang bertikai, katanya, harus bisa memahami tujuan perjanjian tersebut. “Selain itu harus berusaha untuk bisa saling menghindari perbedaan,” katanya. Dia berharap masyarakat Aceh tidak pesimis dengan tersendat-sendatnya perjanjian damai. Karena tidak mungkin setelah perjanjian damai ditandatangani 9 Desember lalu langsung bisa berimplikasi pada penghentian segala bentuk kekerasan yang telah berlangsung lama. Situasi keamanan di Lhokseumawe, yang menjadi kota industri terbesar di Nanggroe Aceh Darussalam, kini semakin membaik. Aktivitas masyarakat baik siang dan malam hari meningkat. Dari pantauan Tempo News Room di malam hari, mulai ada angkutan umum melayani penumpang. (Zainal Bakri – Tempo News Room)
Berita terkait
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub
1 menit lalu
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub
Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.