TEMPO Interaktif, Jakarta:Peserta aksi unjuk rasa karyawan PT Indosat menolak kedatangan para pejabat atau komisaris yang hendak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mereka menutup semua pagar yang menuju kantor Indosat, di Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta. Bekas Menteri Keuangan Fuad Bawazier adalah salah satu yang dihadang masuk. Para karyawan berkerumun di pagar samping kiri kantor Indosat. Mereka berorasi sambil menghadang Fuad yang mencoba masuk. Meski demikian, Fuad tak mau menyerah. Dia kemudian memegang pagar setinggi kira-kira dua meter, lalu mencoba meloncatinya. Sambil dibantu ajudannya, Fuad tampak agak kesulitan. Sementara, massa di balik pagar meneriaki agar Fuad membatalkan niatnya.”Pulang, pulang, pulang,” kata mereka, berulang-ulang. Namun, akhirnya Fuad berhasil meloncati pagar sambil diiringi tepukan tangan massa yang melihat adegan tersebut. Lepas dari hadangan karyawan Indosat, Fuad dihadang para wartawan. Menghadapi mereka, Fuad menyerah.”Kedatangan saya sebagai seorang pemegang saham,” kata dia, agak terengah-engah selepas meloncati pagar. Menurut Fuad, sebetulnya dia sendiri menolak divestasi saham Indosat. Pasalnya, aset tersebut merupakan milik masyarakat, bukan kepunyaan Laksamana Sukardi. ”Jadi, sebaiknya mendengarkan suara masyarakat yang tak setuju,” tandas dia. Fuad menambahkan, dirinya menolak divestasi karena Indosat merupakan aset strategis. Apalagi, belakangan pembeli saham Indosat ternyata tak jelas. ”Jangan-jangan pembelinya itu-itu juga,” ucap Fuad, tanpa merinci lebih lanjut. Selanjutnya, Fuad --yang saat itu mengenakan batik coklat dan celana hitam-- mencoba menghindari “keroyokan” wartawan. Karena jalan di depannya tertutupi wartawan, terutama kamerawan media elektronik, dia hampir masuk gedung lewat pintu belakang. Namun, setelah tahu dirinya salah jalan, Fuad bergegas menuju pintu depan gedung utama Indosat untuk menghadiri RUPSLB. (Hilman-Tempo News Room)