Kredibilitas Penyelenggara Dukung Komodo Diragukan

Reporter

Editor

Senin, 31 Oktober 2011 17:13 WIB

ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta -Duta Besar Indonesia di Swiss, Djoko Susilo, meragukan kredibilitas New7Wonders Foundation, penyelenggara kompetisi tujuh keajaiban dunia. “Saya meragukan kredibilitasnya. Organisasinya bukan organisasi internasional,” kata Djoko saat dihubungi Tempo, Senin, 31 Oktober 2011.

Menurut Djoko, ajang tujuh keajaiban dunia yang diselenggarakan New7Wonders Foundation itu hanya mainan belaka. “Itu ulah seseorang yang membuat seperti kuis dan dipublikasikan di internet,” katanya. Djoko mempertanyakan parameter penilaian yang ditetapkan yayasan tersebut.

Djoko mengaku pihak Kedutaan Besar RI di Swiss pernah melacak keberadaan alamat dan pengelola organisasi yang diklaim bermarkas di Zurich, Swiss. “Di Swiss saja tidak pernah dikenal organisasi ini,” ucapnya.



Pihaknya sempat mencari alamat Bernard Weber, pengelola New 7 Wonders Foundation. Ternyata, Bernard menumpang di rumah kakak iparnya.

Djoko heran kenapa di Indonesia masih marak voting SMS dukungan untuk komodo. Padahal sejak Mei 2011 lalu, tim dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI sudah pernah ke Zurich, Swiss, untuk mengecek keberadaan organisasi tersebut.

Karena organisasai penyelenggaranya tak kredibel, tim Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang didampingi pengacara senior Todung Mulya Lubis memastikan promosi komodo melalui New7Wonders dihentikan. Menurut Djoko, pengelola New7Wonders Foundation, sempat meminta uang kompensasi pada Indonesia sebagai salah satu finalis sebesar US$ 10 juta. Namun karena tak kredibel, pemerintah RI melalui tim Kementerian tak mengabulkan.

Di situs www.new7wonders.com disebutkan ada 28 finalis memperebutkan gelar tujuh kejaiban dunia. Salah satunya Indonesia dengan komoditas andalannya, komodo. Sejak kompetisi ini dipublikasikan, di tanah air marak publikasi voting SMS untuk mendukung komodo. Beberapa provider dan operator seluler berlomba-lomba menyediakan layanan SMS ini. Bahkan SMS yang semula diklaim gratis ternyata berbayar.

Djoko menyayangkan langkah Emmy Hafild yang mengklaim sebagai Ketua Pendukung Pemenangan Komodo. “Saya setuju-setuju saja mempromosikan aset bangsa tapi harus jelas salurannya. Jangan sampai kita malu gara-gara ini,” ucapnya.

Djoko menambahkan pihaknya sepakat aset bangsa dipromosikan termasuk komodo. “Tapi jangan melalui New7Wonders Foundation. Lebih baik aset budaya dan pariwisata dipromosikan sendiri,” kata dia.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

30 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

40 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

4 Juli 2023

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk Penumpang Mulai Diuji Coba, Cek Fasilitasnya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk penumpang dinamai Red Komodo atau Komodo Merah yang terinsporasi hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah yakni komodo.

Baca Selengkapnya