Video Perkelahian Siswi Beredar, Polisi Buru Pengeroyok  

Reporter

Editor

Kamis, 13 Oktober 2011 17:03 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO Interaktif, Tulungagung - Kepolisian Resor Tulungagung masih memburu seorang remaja yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tulungagung. Aksi brutal perkelahian itu direkam dalam kamera telepon seluler dan beredar luas di masyarakat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung Ajun Komisaris I Gede Dewa Juliana mengatakan, satu remaja perempuan pelaku pengeroyokan telah ditetapkan sebagai buron. Remaja berinisial TI ini terekam tengah mengeroyok seorang siswi SMKN 2 Tulungagung bersama temannya.

Dalam rekaman berdurasi 2 menit 51 detik ini tampak pelaku mendatangi korban yang masih mengenakan seragam sekolah. Mereka bertemu di alun-alun Kabupaten Tulungagung dan langsung terlibat cekcok mulut. Tak lama kemudian, TI bersama temannya mengeroyok korban. Hingga akhirnya hanya TI dan korban yang terlibat perkelahian saling tendang dan jambak.

Ironisnya perkelahian itu disaksikan pelajar lainnya yang menyorakinya dengan kata-kata provokatif seperti, “Nek kalah ngisin-ngisini (kalau kalah malu-maluin)”.

Gede mengatakan sesuai rekaman itu, siswa SMKN diketahui sebagai korban pengeroyokan. Karena itu, polisi hanya mengejar pelaku pengeroyokan yang diketahui sudah tidak bersekolah lagi atau drop out.

Meski telah memeriksa korban, polisi belum bersedia menjelaskan motif pengeroyokan dan perekam video itu. “Kami sudah melakukan pengejaran, identitasnya juga sudah diketahui lewat rekaman itu,” kata Gede, Kamis, 13 Oktober 2011.

Sejak beberapa hari terakhir, kasus perkelahian pelajar perempuan ini ramai menjadi perbincangan warga Tulungagung. Video rekaman perkelahian itu tersebar antartelepon seluler (ponsel). Sejumlah pelajar menduga perkelahian itu dipicu persaingan antar geng pelajar perempuan yang mulai menjadi tren di Tulungagung.

Kepala SMKN 2 Tulungagung Agustina mengakui jika korban pengeroyokan itu adalah muridnya. Sebelumnya korban yang duduk di kelas 10 itu diminta datang ke alun-alun untuk menyelesaikan persoalan. Namun, setibanya di sana, dia malah dikeroyok sejumlah remaja. “Murid saya yang menjadi korban,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Bambang Kardjono menegaskan akan membela muridnya. Dia bahkan meminta bantuan polisi untuk memburu pelaku pengeroyokan itu. “Dalam hal ini saya harus membela anak-anak,” katanya.

Dia mengakui jika saat ini terjadi tren membentuk kelompok di kalangan pelajar. Hal ini tampak dari rekaman video yang menunjukkan adanya sorakan dan tepuk tangan pendukung masing-masing kubu. Untuk mencegah tindak anarkis ini, dia telah mengumpulkan seluruh pengurus OSIS dari masing-masing sekolah. Mereka diminta berdamai dan turut mencegah pembentukan geng pelajar.

HARI TRI WASONO




Berita terkait

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.

Baca Selengkapnya

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.

Baca Selengkapnya

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.

Baca Selengkapnya