TEMPO Interaktif, Lumajang - Material vulkanik Gunung Semeru dikabarkan berguguran dari bukaan kawah Jonggring Saloka ke arah Tenggara, Selasa, 11 Oktober 2011.
Guguran material vulkanik itu tercatat dua kali teramati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Petugas Pos PGA Gunung Semeru M. Sofyan mengatakan setidaknya tercatat dua kali gempa guguran berdasarkan pengamatan secara kegempaan melalui seismograf di Pos Gunung Sawur.
Selain dua kali gempa guguran, kata Sofyan, Gunung Semeru juga mengeluarkan gempa embusan sebanyak 83 kali serta tiga kali tektonik jauh. "Gempa guguran itu menandakan adanya material vulkanik yang berguguran dari kawah," kata dia.
Sofyan mengatakan bahwa guguran itu sudah biasa. Setiap aktivitas gempa pada Gunung Semeru terpantau dalam seismograf. Siang ini, berdasarkan pengamatan secara visual terhadap gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu, Gunung Semeru tidak terlihat karena tertutup kabut.
Sementara itu, suhu udara di sekitar Gunung Semeru tercatat 26 derajat Celcius. Sofyan mengatakan, status aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini masih tetap di level waspada. Namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung tetap merekomendasikan larangan untuk mendekati kawah Jonggring Saloka di radius 4 kilometer. Hal itu mengingat potensi awan panas guguran yang sewaktu-waktu dikeluarkan Gunung Semeru.
Karyati, relawan PMI di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, mengatakan, “Aktivitas Gunung Semeru biasa-biasa saja." Suara gemuruh yang biasa dirasakan warga sekitar masih belum terdengar. Gunung Semeru juga tidak tampak karena tertutup kabut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, aktivitas Gunung Semeru tidak bisa diprediksi. Kendati intensitas embusan tinggi, Gunung Semeru sangat jarang mengeluarkan letusan asapnya. Padahal lima tahun sebelumnya letusan asap itu hampir terjadi setiap 15 hingga 20 menit sekali.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung
8 hari lalu
Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaSekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung
8 hari lalu
Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
12 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSeluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan
15 hari lalu
Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa
31 Desember 2022
Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBeji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung
22 Desember 2022
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya
29 Juli 2022
Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaBerstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi
28 Juli 2022
Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.
Baca Selengkapnya5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang
13 Juni 2022
Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?
Baca SelengkapnyaGunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak
10 Agustus 2021
Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.
Baca Selengkapnya