Perakit Bom Cirebon-Solo Pernah Dibaiat di Ciamis  

Reporter

Editor

Minggu, 9 Oktober 2011 10:35 WIB

Pengunjung mengamati foto dari daftar pencarian orang jaringan bom bunuh diri Cirebon dan Solo di Surabaya, (2/10). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO Interaktif, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Kepolisian RI menangkap buron kasus bom bunuh diri di Cirebon dan Surakarta. Sabtu dini hari, 8 Oktober 2011, Heru Komaruddin alias Haekal bin Jaenudin disergap di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Tadi malam, pukul 01.00 WIB, kami berhasil menangkapnya," kata juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di kantornya, kemarin. Menurut dia, Heru anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang dipimpin Abu Bakar Ba'asyir. Tersangka juga terkait erat dengan Beni Asri, 26 tahun, buron yang ditangkap pada akhir September lalu di Solok, Sumatera Barat.

Heru, yang lahir di Cirebon pada 1980, diduga perakit bom bunuh diri di masjid kompleks Kepolisian Resor Cirebon Kota pada April lalu dan bom serupa di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Surakarta, Jawa Tengah, pada 25 September lalu.

Dalam kasus Cirebon, polisi memburu lima orang, yakni Yadi Al Hasan, Pino Damayanto alias Achmad Yosepa Hayat, Beni Asri, Nanang Irawan alias Gendut, dan Heru Komaruddin. Kini, "Tinggal dua lagi buron yang berkaitan dengan bom Cirebon, yakni Yadi dan Nanang," ujar Anton.

Sebelumnya polisi menyatakan Yadi diduga komandan aksi, Nanang bertugas melatih pelaku peledakan bom bunuh diri, Beni menyiapkan logistik, sedangkan Pino alias Hayat pelaku bom bunuh diri di Solo. Peran yang sama diduga dilakukan oleh Heru dan kawan-kawan di Surakarta. Bom itu menewaskan pelakunya, Hayat, serta melukai 27 anggota jemaat. Berdasarkan penyelidikan, diduga mereka dibantu oleh dua orang lainnya.

Kemarin, sekitar pukul 05.30, tim Densus 88 juga menggerebek rumah kontrakan di Blok E Nomor 167 Perumahan Pondok Cipta Bintara, Bekasi Barat. Polisi membawa pergi Yahya, 45 tahun, dan istrinya, Tia, 35 tahun, beserta dua kardus serta sejumlah komputer. "Seperti aksi penyerbuan," kata Herdono Ruslan, 50 tahun, Ketua RT 08. Peran Yahya belum jelas, tapi diduga terkait dengan penangkapan Heru.

Anton menuturkan bahwa Heru juga berhubungan dengan Beni, yang beberapa waktu lalu ditangkap di Solok. Menurut dia, mereka berkenalan pada 2008 sebagai sesama anggota JAT dalam pengajian rutin di Masjid Zaitun, Cirebon.

Mertuanya pun menjelaskan hal yang sama. "Sebelum menikah dengan anak saya, Retno, dia bercerita pernah dibaiat di Ciamis oleh Abu Bakar Ba'asyir," ucap Iskandar, 68 tahun, mertua Heru, kemarin di rumahnya di Cirebon. Polisi pernah menyatakan Hayat (almarhum) juga anggota JAT.

Menurut Anton, Heru mengetahui Mushola--tersangka yang telah ditangkap pada Mei lalu--menitipkan bom pipa rakitan kepada Beni sepekan setelah ledakan bom Cirebon. Bom itu dimasukkan dalam tas cokelat. "Tas itu digantung pada dinding kios Beni di Cirebon," ujar dia. Istri Mushola adalah adik kandung Heru.

FEBRIYAN | IVANSYAH | HAMLUDDIN | JOBPIE S

Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

2 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

3 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

5 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

4 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya