Penghargaan untuk Newmont Menuai Kecaman

Reporter

Editor

Rabu, 5 Oktober 2011 19:25 WIB

Lokasi tambang terbuka milik PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Tambang di Batu Hijau yang mulai beroperasi secara penuh pada Maret tahun 2000 tersebut menghasilkan 4,87 kilogram tembaga dan emas sebesar 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemberian penghargaan Aditama bagi PT Newmont Nusa Tenggara oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menuai kecaman dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI). Apalagi penghargaan kepada Newmont itu disebutkan karena usaha dalam pengelolaan lingkungan pertambangan mineral.

Menurut Walhi, Newmont setiap hari membuang limbah tambang (tailing) sebanyak 140.000 ton ke laut Teluk Senunu, Nusa Tenggara Barat. "Jumlah limbah ini setara dengan 21 kali lipat sampah harian kota Jakarta," tulis Manajer Kampanye Tambang dan Energi WALHI, Pius Ginting dalam siaran pers yang diterima, 5 Oktober 2011.

Saat ini, Walhi bersama Gema Alam dan didukung Jatam, Kiara, Huma, LBH Masyarakat, Ut Omnes Unum Sint sedang menggugat izin pembuangan limbah tambang Newmont Nusa Tenggara ke Teluk Senunu. Tapi pemerintah justru bersikap kontra dengan memberi penghargaan lingkungan. " Ini sebuah bentuk perlindungan pencemaran laut yang dilakukan oleh Pemerintah SBY lewat Kementerian ESDM," ujar Pius.

Walhi telah mewawancarai nelayan di sekitar Teluk pada awal 2011. "Para nelayan mengeluhkan tangkapan ikan yang menurun drastis semenjak pembuangan tailing (limbah tambang)," ujar Pius. Keluhan nelayan diperkuat kesaksian perwakilan Pemda Sumbawa Barat di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, usai menghadiri sidang gugatan terhadap izin Newmont Nusa Tenggara, 27 September 2011. Pemerintah Daerah menyatakan cumi-cumi laut di daerah sekitar Teluk Senunu mengalami penurunan.

Selain Walhi, pada 24 Agustus 2011, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) telah melayangkan surat kepada Achim Steiner, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB untuk mempertimbangkan mencabut penghargaan "UNEP Award Leadership in Marine and Ocean Management" kepada Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya karena memberikan izin pembuangan limbah ke laut kepada Newmont Nusa Tenggara.

Hingga saat ini, kata Pius, Newmont membuang limbah pada kedalaman 125 meter. Mengizinkan Newmont membuang limbah ke Laut dan memberikan penghargaan sebagai perusahaan tambang terbaik dalam pengelolaan lingkungan pertambangan mineral sangat menyesakkan. "Ini adalah ibarat membenarkan dan memuji praktek pembuangan sampah di bawah karpet di rumah, tidak mudah dilihat mata tapi menimbulkan persoalan
lingkungan," ucap Pius.





DIANING SARI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

37 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya