Materi Bom Solo Sama dengan Bom Cirebon

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2011 18:10 WIB

Foto Ahmad Urip alias Ahmad Yosepa Hayat alias Hay, pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo. TEMPO/Subekti



TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi masih menelusuri keberadaan tujuh bom pipa pasca-insiden bom di Gereja Bethel Injil Solo. Material bom tersebut diduga masih disimpan empat buron kasus bom Cirebon. "Masih kami dalami, kita tunggu saja," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, 28 September 2011.

Polisi menduga kelompok teroris Cirebon masih menyimpan tujuh bom pipa. Kesimpulan itu diperoleh karena sebagian dari 22 bom pipa yang dibuat sebelum insiden bom Cirebon telah diledakkan di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu lalu.

Bom pipa sepanjang 10 senti dengan diameter empat senti itu dirangkai dengan teknik yang sama. Di antaranya penggunaan material paku gotri yang digunakan untuk memperparah efek ledakan terhadap para korban. "Persis seperti yang digunakan M. Syarif (pelaku bom Cirebon)," kata Anton.

Insiden ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel melukai sedikitnya 27 jemaat yang baru saja mengikuti kebaktian. Pemeriksaan jasad pelaku menyimpulkan bom tersebut diledakkan oleh Ahmad Yosefa Hayat, salah seorang buron kasus bom di Masjid Mapolresta Cirebon.

Selain Hayat, status buron juga ditetapkan kepada Yadi Al Hasan alias Abu Fatih (komandan aksi), Beni Asri (penyuplai logistik), Nanang Irawan alias Gendut (pelatih pengantin) dan Heru Komaruddin (pelatih perakit bom). "Pembagian peran diduga sama seperti yang di Solo," kata Anton.

Berdasarkan data yang dimiliki polisi, Hayat merupakan mantan anggota Jamaah Ansharut Tauhid. Ia dibai'at secara langsung oleh Ba'asyir dan aktif dalam jaringan kelompok JAT Cirebon. "Dia memang pernah jadi anggota JAT pada tahun 2009. Nanti kita lihat jaringannya ke mana saja," katanya.

Hingga saat ini, kata Anton, polisi juga masih menelusuri rangkaian teror bom di Ambon yang meledak bersamaan dengan insiden bom gereja di Solo. "Yang di Ambon ada empat bom, dua di antaranya meledak. Tapi jenis rangkaiannya beda dengan yang di Solo," ujarnya.

Teror secara beruntun sejak hari Minggu hingga Senin malam itu terjadi di Jln. Karang Panjang, Terminal Mahardika, Gereja Maranatha dan gereja di Jln. Karang Panjang. Namun sayang, polisi belum bisa memastikan apakah teror tersebut dilakukan oleh kelompok yang sama.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya