Ini Dua Pengusaha yang Temui Chandra di Rumah Nazaruddin

Reporter

Editor

Sabtu, 24 September 2011 12:09 WIB

ANTARA/Muhamad Nasrun

TEMPO Interaktif, Jakarta - Afrian Bondjol, pengacara Nazaruddin, tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games, memastikan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Chandra M. Hamzah, pernah menemui dua pengusaha di rumahnya. Pertemuan itu membahas beberapa proyek yang tengah diikuti kedua pengusaha itu, di antaranya proyek pengadaan E-KTP di Kementerian Dalam Negeri dan dana BOS.

Menurut Afrian, dua pengusaha itu adalah Andi Narogong dan Wimpy Ibrahim. “Bukan Andi Mukhayat seperti yang dipanggil KPK Kamis lalu. Untung bukan Andi Mallarangeng yang dipanggil, bisa lebih salah lagi,” ujar Afrian saat dihubungi, Sabtu, 24 September 2011.

Kamis lalu, Komite Etik sudah memanggil dua pengusaha yang disebut bertemu dengan Chandra di rumah Nazar. Sayangnya, pengusaha bernama Andi yang dipanggil adalah Andi Mukhayat. Karenanya, Afrian menyebutkan wajar saja kalau Andi Mukhayat mengaku tidak kenal dengan Nazar. Atas kesalahan identitas ini, Afrian meminta Komite Etik segera memanggil Andi Narogong terkait pengadaan paket proyek baju hansip Pemilu 2009 senilai Rp 500 miliar dan e-KTP senilai Rp 7,6 triliun.

Chandra sendiri membantah sudah bertemu dengan dua pengusaha itu di rumah Nazar. Kepada wartawan, dia menyebut bahwa tuduhan itu hanyalah fitnah. Dia mengatakan tidak pernah bertemu dengan pengusaha mana pun. "Selama di KPK, saya hanya makan gaji saya. Bahwa saya tidak bisa dibeli dengan memperdagangkan kasus," ujar Chandra kemarin.

Meski begitu, Chandra membenarkan pernah bertemu Nazaruddin hingga empat kali. Di antara pertemuan itu, dia menyebut juga dihadiri Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Saan Mustopa, dan Benny Kabur Harman. Dua kali pertemuan itu digelar di rumah Nazar dan dua kali di sebuah kafe di kawasan Cassablanca. "Silakan dibuktikan kalau saya pernah menerima uang," lanjut Chandra.

Adapun Nazar menuduh bahwa Chandra ketika ke rumahnya pada pertengahan 2009 lalu pernah menerima uang dari pengusaha bernama Andi yang ada kaitannya dengan proyek E-KTP dan proyek pengadaan baju hansip untuk kepentingan pemilu. Mengenai pertemuan di rumah Nazar itu, Afrian mengatakan kedua pengusaha memang sedang tidak berurusan dengan kasus di KPK. “Pemberian uang justru untuk mengamankan agar tidak menjadi kasus,” jelas Afrian.

IRA GUSLINA

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

17 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

20 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya