Kondisi Danau Ranupane di Gunung Semeru Rusak Parah

Reporter

Editor

Selasa, 20 September 2011 13:45 WIB

TEMPO Interaktif, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sedang merestorasi Danau Ranupane. "Kondisinya rusak parah. Selain mengalami sedimentasi juga kelestariannya terancam gangguan tumbuhan salvinia," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Soetrisno, di Malang, Jawa Timur, Selasa, 20 September 2011.

Menurut Soetrisno, sedimentasi atau pendangkalan terjadi karena adanya lumpur dan sampah rumah tangga ataupun sampah pertanian yang masuk ke danau. Apalagi letak danau dekat dengan permukiman penduduk dan lahan pertanian.

Adapun salvinia atau bunga air tumbuh dengan subur, sehingga menutupi hampir sepertiga permukaan danau. Pertumbuhan salvinia yang cepat menyulitkan petugas memberantasnya. Petugas TNBTS bersama anggota pencinta alam se-Jawa Timur Agustus 2011 lalu sudah membersihkannya, tapi saat ini sudah kembali tumbuh dan mulai menyebar.

Soetrisno menjelaskan jika pendangkalan dan gangguan salvinia tetap dibiarkan, hal itu bisa mengganggu fungsi ekologis dan ekosistem Danau Ranupani. Bahkan tak tertutup kemungkinan mengakibatkan air danau melimpah ke permukiman warga. Selain itu fungsi danau sebagai obyek wisata juga terganggu.

Dalam kegiatan restorasi, Balai Besar TNBTS menggandeng sejumlah pihak, seperti Universitas Brawijaya, Badan Kerjasama Jepang (JICA), dan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Restorasi juga melibatkan penduduk agar nantinya penduduk ikut menjaga kelestarian danau.

Kepala Desa Ranupane, Thomas Hadi, mengakui selama ini peran masyarakat ikut menjaga kelestarian danau belum optimal. Sebab penduduk tak merasa mendapatkan manfaat secara langsung dengan keberadaan danau.

Thomas Hadi berharap restorasi tak sekadar mengembalikan fungsi ekologis danau, tapi juga bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti peningkatan pendapatan. "Semoga masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari danau sebagai obyek wisata," ujarnya.

Danau Ranupane seluas satu hektare terletak di kawasan hutan yang dikelola TNBTS. Secara geografis Danau Ranupane berada di wilayah Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Berada pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut, danau ini menjadi salah satu obyek wisata alam Kabupaten Lumajang.

Nama Ranupane sudah tak asing lagi bagi para pendaki karena tempat ini menjadi pintu masuk bagi para pendaki menuju Puncak Gunung Semeru (3.676 meter dari permukaan laut). Sebelum atau sesudah mendaki puncak Semeru, para pendaki biasanya menyempatkan diri melepas penat satu hingga dua hari di Ranupane.

BIBIN BINTARIADI

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

1 Juli 2023

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

Berbagai proyek infrastruktur IKN Nusantara memperparah kerusakan lingkungan di lokasi ibu kota baru itu ataupun di area sekitarnya

Baca Selengkapnya