Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, 26 Agustus 2011 pagi, bertolak menuju Bumiayu dan Tegal guna melakukan dialog dengan para nelayan di hari terakhir Safari Ramadan sebelum pulang ke Istana Negara, Jakarta.

Setelah berdialog dengan para petani di Cilacap dan Purwokerto pada hari ke-4 Safari Ramadan, Presiden memutuskan untuk berdialog dengan para nelayan di hari terakhir.

Di Cilacap, Presiden menegaskan mengenai arti pentingnya peningkatan produksi pertanian, selain guna mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan nasional juga demi kesejahteraan petani.

Presiden dan Ibu Negara menyempatkan diri untuk berdialog dengan para petani yang tengah memanen padi di kawasan itu untuk mendengarkan langsung curahan hati para petani.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa ia berharap angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada arus mudik Lebaran tahun ini tidak lebih banyak dibandingkan dengan masa Lebaran tahun lalu.

Kepala Negara mengatakan bahwa berdasarkan rapat kabinet evaluasi Lebaran tahun 2010 yang berlangsung pekan lalu, diketahui bahwa angka kecelakaan lalu lintas masih cukup tinggi, terutama di kalangan pengguna sepeda motor.

"Untuk itu, dalam rapat kabinet tersebut, saya berharap angka kecelakaan dalam masa Lebaran tahun ini bisa dikurangi. Terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor agar lebih berhati-hati," katanya dalam acara buka bersama dengan Gabungan Kelompok Tani di Banyumas.

Dia menyebutkan, untuk memperlancar arus lalu lintas selama musim mudik dan balik Lebaran, pemerintah telah berupaya memperlancar arus kendaraan dengan memperbaiki sarana jalan raya. Dalam kesempatan itu, Presiden juga meninjau Jalan Lingkar Nagreg di Kabupaten Bandung, salah satu lokasi yang menjadi jalur utama arus mudik.

Presiden, dalam Safari Ramadan itu, didampingi oleh para staf presiden dan menteri kabinet antara lain Mendiknas M.Nuh, Menteri Koperasi dn UKM Syarif Hassan, dan Mensesneg Sudi Silalahi. Menurut ulama di Pondok Pesantren Al Hasanah, Tasikmalaya, lokasi yang juga dikunjungi Presiden, Kepala Negara secara khusus meminta agar tidak dipasang spanduk untuk menyambut kedatangannya.

Presiden beserta rombongan dijadwalkan kembali menuju Jakarta dengan menggunakan kereta api dari Tegal, Jawa Tengah.