Pong Heran SBY Tak Bisa Pulangkan Nazaruddin  

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Juli 2011 20:50 WIB

Presiden yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, (23/7).TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Siang tadi, Sabtu 23 Juli 2011, terik matahari tidak menyurutkan hasrat Pong Harjatmo menyampaikan unek-uneknya di arena Rapat Koordinasi Partai Demokrat. Aktor kawakan era 1980-an ini membentangkan spanduk putih panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Spanduk dengan tulisan cukup besar itu terbaca: Brantas Korupsi atau Bubar Saja.



Tampaknya, ia merasa gerah dengan partai pemenang Pemilu 2009 yang saat kampanyenya menggaungkan antikorupsi. Namun, kenyataannya, sekarang korupsi terus menjamur bahkan di tubuh subuh di tubuh partai yang dilahirkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono itu.



"Partai Demokrat ini memiliki slogan anti korupsi. Kalau tidak bisa memberantas korupsi, ya bubar saja," ungkap Pong di depan gedung Sentul International Convention Center, lokasi Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat.


Advertising
Advertising


Pong menunjuk pada aksi bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhamad Nazaruddin yang terlibat dalam kasus suap proyek wisma atlet di Jakabaring. kasus ini menyeret sejumlah kader Demokrat yang lain.



Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono juga Presiden RI memiliki kekuasaan yang seharusnya bisa memulangkan Nazaruddin, yang kini buron KPK tersebut. "Kenapa Ketua Dewan Pembina tidak mampu memulangkan kadernya?" tanya Pong.

Aksi Pong ini sempat membuat keributan di lokasi rapat. Pong yang mengenakan jaket warna biru dan celana jins sobek beberapa lubang, sempat diseret keluar dari lokasi yang dianggap menggangu acara. Pong sudah dua kali melakukan aksi protes, yaitu saat Dewan Perwakilan Rakyat akan membangun gedung baru di Senayan.

Aksi demo tak hanya dilakukan Pong. Di bundaran sekitar 10 meter dari lokasi gedung Sentul, sekitar 30 orang ini menyindir Nasaruddin agar kembali ke Indonesia. Mereka menggunakan baju Partai Demokrat putih-biru dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Tuhan Tolonglah Nyasaruddin." Aksi ini berlangsung kurang dari 30 menit. Mereka diusir aparat keamanan.



Saat rapat, Yudhoyono secara tegas meminta kader yang bermasalah segera keluar dari Partai Demokrat. Menurutnya, kader ini merusak citra dan kehormatan partai. "Serahkan kartu tanda anggota," kata SBY. Ia juga menegaskan akan memperketat pengawasan kode etik. Dewan Kehormatan pun terus mengawasi dan proaktif mengambil tindakan. Rapat dihadiri 5.300 peserta dari seluruh Indonesia.



EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

1 April 2023

Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

Anas Urbaningrum mengajukan permintaan agar dilepaskan dari Lapas Sukamiskin pada sore hari.

Baca Selengkapnya