TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memerintahkan segera merampungkan pembahasan Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Pemerintah mempunyai hak untuk naik banding," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono seusai rapat Komite Pendidikan Nasional di kantor Wakil Presiden, Rabu, 13 Juli 2011.
Saat ditanya, Agung tidak merinci pertimbangan yang melandasi upaya banding itu. Ia hanya beralasan, pertimbangan yang menjadi putusan majelis hakim memutus perkara tersebut belum tentu benar. "Begitulah proses hukum, dalil-dalil itu belum tentu benar, nanti kita lihat lagi," katanya.
Menurutnya, putusan itu tak mempengaruhi proses pembahasan beleid di Dewan Perwakilan Rakyat. Targetnya, sebelum tanggal 21 Juli, calon aturan itu rampung dan disahkan menjadi undang-undang.
Agung menjelaskan, kini parlemen dan pemerintah tengah berkutat menyelesaikan dua isu krusial. Yakni, transformasi dari empat Badan Usaha Milik Negara di sektor jaminan sosial ke BPJS, serta soal penetapan dewan direksi dan pengawas BPJS.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini mengabulkan sebagian gugatan warga negara (citizen lawsuit) Komite Aksi Jaminan Sosial yang menuntut segera disahkannya RUU BPJS. Majelis juga meminta para tergugat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah, segera membentuk Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden sebagaimana diperintahkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Selain itu diperintahkan juga dilakukan penyesuaian terhadap BPJS. Penyesuaian yang dimaksud adalah terhadap PT Jamsostek, PT Askes, PT Asabri dan PT Taspen untuk dikelola oleh badan hukum wali amanat dan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia. Namun, tuntutan ganti rugi senilai Rp 1 sebagai simbolisasi kelalaian pemerintah tidak dikabulkan majelis.
BUNGA MANGGIASIH
Berita terkait
DKI Berhasil Tagih 44 Fasos Fasum dari Pengembang Senilai Rp 4,8 Triliun
15 Oktober 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta Bappeda untuk terus menagih kewajiban fasos fasum dari pengembang yang belum diserahkan ke Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Minta Pengembang Tidak Menunda Penyerahan Fasos dan Fasum
10 Oktober 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta para pengembang untuk tidak menunda penyerahan fasilitas sosial atau fasos dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaPemilik Ruko Serobot Bahu Jalan Sebut Beli Aset dari Jakpro, Ada Spanduk Protes Pembongkaran
24 Mei 2023
Aset Ferry dinilai sebagai ruko serobot bahu jalan, yang saat ini sedang menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Wajibkan Aset Baru DKI dari Pengembang Harus Bersertifikat
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi mewajibkan aset baru DKI berupa fasos dan fasum dari pengembang harus sudah bersertifikat alias legal.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut DKI bakal Dapat Aset Baru dari Pengembang 3 Bulan Sekali
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi berujar Pemprov DKI akan menerima aset baru dari pengembang setiap tiga bulan sekali.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Banyak Fasos-Fasum yang Belum Diserahkan Pengembang ke Pemprov DKI
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan masih banyak fasilitas sosial dan fasilitas umum yang belum diserahkan pengembang
Baca SelengkapnyaRencana Puskesmas Glodok di Belakang Novotel, DKI: Timbang Mendalam Kontribusi Pengembang
30 Maret 2023
Fitri Emawati Sutari mengatakan status tanah di belakang Novotel, Kelurahan Glodok yang diusulkan untuk Puskesmas belum jadi aset pemerintah.
Baca SelengkapnyaKota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta
14 Maret 2023
Dishub Depok berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk pembuatan kantong parkir di Jalan Margonda
Baca SelengkapnyaWarga Depok Mengadu ke DPRD karena Dituduh Duduki Tanah Pemerintah
5 Januari 2022
Seorang warga Depok mengadu ke DPRD karena tanahnya disegel Satpol PP dan disebut menduduki aset milik pemerintah
Baca SelengkapnyaDemi Tambah Ruang Terbuka Hijau Jakarta, DPRD Siap Jadi Penagih Fasos Fasum
1 Maret 2021
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI memprioritaskan pembukaan ruang terbuka hijau di Ibu Kota.
Baca Selengkapnya