Ketika ditanya seberapa besar pengaruh lobi itu terhadap peluang Mega, Taufik yang didampingi mantan Ketua Umum PB HMI Zulvan Lindan malah balik bertanya. "Saya tanya yang menghalangi sekarang itu siapa?” guraunya yang disambut senyuman oleh Zulvan.
Tentang kemungkinan Presiden Abdurrahman Wahid tak hadir memberikan pertanggungjawaban seperti yang diminta dalam SI MPR, Senin (23/7) besok, Taufik menolak memberikan komentar. "Wah, itu silahkan anda tanya pada Pak Amien saja, kan beliau yang pimpinan (MPR)," kilahnya. Mengenai bursa pencalonan wapres, yakni munculnya nama Hamzah Haz atau Yusril Ihza Mahendra, dia menyatakan menyerahkan hal itu pada MPR. Malah secara bergurau dia mengatakan, "Saya ikut wartawan saja.” Mengenai mundurnya presiden, itu juga terserah MPR walaupun kompromi politik hanya bisa dilakukan di dalam SI," tegasnya.
Terlepas dari kontoversi sah-tidaknya pelaksanaan SI kali ini, Taufik yang dikenal sebagai pengusaha stasiun pengisian bbm ini menilai SI merupakan proses kostitusional sehingga harus jalan terus. Apalagi keputusan untuk menyelenggarakan SI MPR telah melalui proses memorandum satu dan dua, hingga munculnya permintaan dari DPR agar MPR menggelar SI MPR. "Kalau sampai tidak jalan, orang akan bertanya bagaimana membuat jadwal sejak memorandum hingga SI tapi tidak dijalankan," ujarnya. (Sudrajat)