TEMPO Interaktif, Garut - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut, Jawa Barat, menolak untuk mengobati warga miskin. Bahkan pemerintah daerah telah melarang para camat dan kepala desa untuk menerbitkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warganya sebagai rujukan untuk mendapat perawatan di rumah sakit.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Garut Maskut Farid mengatakan penolakan pasien miskin itu disebabkan pihak rumah sakit kesulitan untuk menutupi biaya operasional yang membengkak. “Ini dilakukan semata-mata untuk menolong pelayanan selanjutnya. Kalau tidak dilaksanakan seperti ini akan menjadi masalah,” ujarnya, Kamis, 7 Juli 2011.
Menurutnya, sampai saat ini, biaya pengobatan yang telah dilakukan terhadap warga miskin belum dibayarkan oleh pemerintah daerah. Jumlah tunggakan yang belum dibayarkan ke rumah sakit mencapai Rp 21 miliar.
Dana itu merupakan akumulasi pembayaran dari tahun 2010 hingga Juli 2011 ini. “Pelayanan terhadap warga miskin akan kami tutup mulai 15 Juli nanti sampai ada kejelasan selanjutnya,” ujar Maskut.
Sekretaris Daerah Garut Iman Alirahman mengatakan kondisi rumah sakit sangat sulit dan hampir mendekati kebangkrutan. Bahkan dalam beberapa kali rapat, para dokter mengancam akan melakukan mogok kerja. “Ini karena rumah sakit tidak punya obat, tidak punya uang, dan tidak punya lagi tenaga untuk melayani pasien,” ujarnya.
Bupati Garut Aceng H. M. Fikri mengaku telah menginstruksikan bawahannya untuk tidak lagi mengeluarkan SKTM bagi warga miskin. Hal itu dilakukan untuk memulihkan kondisi keuangan rumah sakit.
Namun, Aceng memastikan pihak rumah sakit akan tetap mengobati warga miskin. Pelayanan itu hanya akan diberikan kepada warga miskin yang terdaftar dalam program jaminan kesehatan masyarakat yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan. “Untuk Jamkesda kita hentikan sementara. Saya menduga banyak warga mampu yang berpura-pura miskin agar bisa dibiayai oleh negara,” ujarnya.
Mengenai tunggakan yang belum dibayarkan oleh pemerintah daerah, Aceng mengaku akan membayarnya dengan cara mencicil. Rencananya, dalam anggaran perubahan tahun ini, pemerintah daerah akan menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar.
SIGIT ZULMUNIR
Berita terkait
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa
19 jam lalu
Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.
Baca SelengkapnyaUpaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
7 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
7 hari lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaKisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal
12 hari lalu
Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.
Baca Selengkapnya8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan
25 hari lalu
Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.
Baca SelengkapnyaBlokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza
27 hari lalu
Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel
Baca SelengkapnyaTentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza
35 hari lalu
Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.
Baca SelengkapnyaDokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal
36 hari lalu
Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional
39 hari lalu
Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.
Baca Selengkapnya