Pers Diminta Awasi RUU Intelijen

Reporter

Editor

Jumat, 1 Juli 2011 16:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Yayasan Sains Estetika Teknologi mengajak komunitas pers bersikap kritis terhadap Rancangan Undang-Undang Intelijen Negara. Alasannya, beleid itu sangat berkaitan dengan kerja jurnalistik karena membatasi informasi apa saja yang bisa diakses publik.

Padahal, tiap hari juru warta berusaha mengakses informasi dari berbagai badan publik, lantas mengolah dan menyajikannya kepada khalayak. "Semakin eksklusif informasi itu, semakin tinggi nilainya. Dalam menjalankan fungsi kontrol, tak jarang pers harus mempublikasikan dokumen yang dianggap rahasia oleh instansi tertentu," ujar Wakil Direktur Yayasan, Agus Sudibyo, dalam sebuah diskusi di Jakarta, 1 Juli 2011.

Menurutnya, pers yang ada di garis depan relasi komunikasi antara masyarakat dan penyelenggara negara rentan terkena dampak negatif beleid tersebut. Ada beberapa masalah dalam naskah Undang-Undang Intelijen yang berkait erat dengan pers, yaitu kerahasiaan informasi intelijen, juga wewenang penyadapan dan penangkapan oleh lembaga intelijen.

Ia mengaku heran melihat komunitas pers Indonesia seolah hanya menonton pergulatan politik antara parlemen, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat.

Agus berpendapat pers harus serius menyikapi perkembangan pembahasan beleid itu agar tak terlambat seperti dalam kasus pengesahan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik ataupun Undang-Undang Pornografi. Saat itu, kata Agus, pers telat sadar adanya beleid yang membahayakan kebebasan pers, lantas baru bereaksi keras saat ada yang jadi korbannya.

"Munculnya regulasi antikebebasan pers jangan-jangan tidak murni karena DPR dan pemerintah yang konservatif atau transaksional, tapi juga karena komunitas pers tidak berbuat signifikan untuk mencegahnya," tutur Agus.

Dia mendesak media massa dan juga Dewan Pers menyampaikan sikap politisnya terkait calon aturan itu. "Pers harus secara tegas meminta penundaan pengesahan UU Intelijen jika teryata pasal yang mengancam kemerdekaan pers dan kebebasan informasi belum dihapuskan di dalamnya," katanya.

BUNGA MANGGIASIH






Advertising
Advertising





Berita terkait

Disetujui Pimpin BIN, BG Berterima Kasih kepada Sutiyoso

8 September 2016

Disetujui Pimpin BIN, BG Berterima Kasih kepada Sutiyoso

Budi Gunawan mengapresiasi Komisi I dan para anggota Dewan lain yang memuluskan proses uji kelayakan dan kepatutannya di DPR.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Pentingnya Kemenhan Punya Badan Intelijen Sendiri

9 Juni 2016

Penjelasan Pentingnya Kemenhan Punya Badan Intelijen Sendiri

Intelijen di lingkungan Kementerian Pertahanan untuk mengidentifikasi sumber daya dalam negeri yang bisa mendukung pertahanan.

Baca Selengkapnya

Sutiyoso Ingin BIN Diberi Kewenangan Panggil Orang

29 Februari 2016

Sutiyoso Ingin BIN Diberi Kewenangan Panggil Orang

BIN tidak menangkap, tapi ingin memanggil seseorang untuk mendalami sebuah informasi.

Baca Selengkapnya

Intel Indonesia Dituding Mata-matai Warga dengan FinFisher  

27 Januari 2016

Intel Indonesia Dituding Mata-matai Warga dengan FinFisher  

Salah satu lembaga yang disebut menggunakan spyware itu adalah
Lembaga Sandi Negara.

Baca Selengkapnya

Tim Pengawas Intelijen Negara Dibentuk  

26 Januari 2016

Tim Pengawas Intelijen Negara Dibentuk  

Tim pengawas ini merupakan tim dari DPR, bukan tim dari Komisi I.

Baca Selengkapnya

Bentuk Tim Pengawas Badan Intelijen Negara, Ini Janji DPR

3 Juli 2015

Bentuk Tim Pengawas Badan Intelijen Negara, Ini Janji DPR

Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan tim eksternal pengawas intelijen negara. Bertugas mengoreksi kinerja intelijen yang selama ini tak terawasi.

Baca Selengkapnya

BIN Tak Masalah Diawasi Tim Pengawas Intelijen

15 Juni 2015

BIN Tak Masalah Diawasi Tim Pengawas Intelijen

Pembentukan tim pengawas intelijen akan berdampak positif pada citra BIN di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Apresiasi Pembentukan Tim Pengawas BIN  

15 Juni 2015

Pemerintah Apresiasi Pembentukan Tim Pengawas BIN  

Pemerintah menyambut baik rencana DPR yang ingin membuat tim untuk mengawasi Badan Intelijen Negara.

Baca Selengkapnya

Awasi BIN, DPR Bentuk Tim Pengawas Intelijen  

15 Juni 2015

Awasi BIN, DPR Bentuk Tim Pengawas Intelijen  

Tim Pengawas Intelijen terdiri atas 14 anggota DPR yang diwakili setiap fraksi dan pimpinan komisi.

Baca Selengkapnya

Sutiyoso Calon Kepala BIN, Aher: Selamat dan Baguslah Itu  

10 Juni 2015

Sutiyoso Calon Kepala BIN, Aher: Selamat dan Baguslah Itu  

Posisi Kepala BIN strategis untuk menentukan langkah pimpinan negara.

Baca Selengkapnya