Mahasiswa Berbagai Kota Tuntut Megawati-Hamzah Mundur

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 13:41 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Ribuan mahasiswa sepanjang Senin (6/1) ini menggelar unjuk rasa di berbagai kota untuk menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan telepon. Mereka menuntut Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz mundur dari jabatannya karena tidak mampu menyelesaikan persoalan bangsa. Sekitar 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung unjuk rasa di depan Gedung Sate dengan menggelar poster dan spanduk menghujat Megawati dan pemerintahannya. Seorang pemonstran mengusung boneka Megawati dengan tubuh gemuk berbaju merah yang dikalungi tulisan "Megadut, Megawati Dangdut". Salah seorang mahasiswa dalam orasinya mengatakan Megawati akan mengulangi sejarah ayahnya, Soekarno. "Dia (Megawati) akan jatuh karena kebijakannya menaikkan harga yang mengakibatkan rakyat semakin melarat," katanya berapi-api. Demonstrasi antikenaikan harga juga terjadi di Solo, Surabaya, Cirebon, Malang, Lampung, Palembang, Makassar, dan Kendari. Selain unjuk rasa, penolakan kenaikan harga bahan bakar juga dilakukan para awak angkutan di Cirebon dan Palembang dengan mogok, semantara angkutan di kota lain sudah menaikkan tarif secara sepihak. Unjuk rasa sekitar 500 mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan, diwarnai dengan penangkapan dua orang yang dituduh menghina Presiden. Polisi dengan tameng dan senjata lengkap mengepung sekelompok demonstran dari Front Perjuangan Rakyat Miskin di halaman DPRD Sulawesi Selatan. Setelah mengurung, aparat menangkap dua orang pengunjuk rasa, Ferdian dan Erni, dan langsung dibawa ke Polwiltabes Makassar. Kepala Kepolisian Resor Kota Makassar Timur, Ajun Komisaris Besar Eko Supriyanto, mengatakan kedua pengunjuk rasa itu ditangkap karena menghina kepala negara yang diancam pidana 6 tahun penjara. Dalam aksi itu, mahasiswa mencoret-coret poster Presiden Megawati. Salah satu poster Megawati tampak matanya diplester warna hitam. Sekitar 200 mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Solo dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (BEM UNS) menggelar unjuk rasa dengan berorasi keliling Pasar Klewer. Ketua BEM UNS, Adi Sumarno, dalam orasinya mengatakan pemerintahan Megawati telah mengkhianati rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang tidak populis. "Mega gagal, Mega gagal," teriak para mahasiswa menyahuti orasi. (Tim Tempo News Room)

Berita terkait

IMI dan TransTrack Teken Nota Kesepahaman

1 menit lalu

IMI dan TransTrack Teken Nota Kesepahaman

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

7 menit lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

9 menit lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

15 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

15 menit lalu

Mengenal Nur Alim Jabrik, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Memuji Timnas U-23

Nur Alim legenda sepak bola Indonesia asal Bekasi memuji performa Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

17 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

28 menit lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

28 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

29 menit lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

29 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya