Raja Nusantara Kumpul di Bandung  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Juni 2011 16:32 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Raja dan sultan dari seluruh daerah di Indonesia akan berkumpul di Bandung. Mereka akan mengikuti Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara II yang akan digelar di Gedung Merdeka selama 2 hari mulai Sabtu, 25 Juni 2011. ”Raja dan sultan se-nusantara tidak akan membahas masalah politik,” kata Ketua Badan Pekerja Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, Sultan Sepuh IV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat, di Bandung, Kamis, 23 Juni 2011.

Arief mengatakan bahwa sebagian sudah tiba di Bandung. Mereka akan diundang makan malam bersama Gubernur Ahmad Heryawan di Gedung Sate pada Jumat, 24 Juni 2011. Ratusan undangan yang terdiri dari raja, sultan, putra mahkota, dan putri mahkota yang akan mengikuti Silaturahmi Nasional itu akan hadir dengan pakaian adat kerajaannya masing-masing. Wakil Gubernur Dede Yusuf yang masih keturunan trah Panjalu dari Kerajaan Galuh di Ciamis ikut hadir menggunakan pakaian adat kerajaan itu.

Silaturahmi Nasional Raja Nusantara ini pertama kali digelar pada 30 Agustus 2009. Ketika itu dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Pada pertemuan kedua ini, bukan lagi Presiden Yudhoyono yang membuka, tapi Wakil Presiden Boediono yang akan didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik serta Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Arief mengatakan pertemuan para raja itu diisi oleh serangkaian pertemuan untuk membahas kelanjutan realisasi rekomendasi yang pernah dihasilkan dalam pertemuan silaturahmi nasional sebelumnya. Silaturahmi Nasional akan ditutup dengan rapat pleno para raja dan sultan untuk membuat rekomendasi.

Sekretaris Jenderal Badan Pekerja Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara Raja Samu Samu II Upu Latu ML Benny Ahmad Samu Samu menjelaskan bahwa ada lima rekomendasi yang dikeluarkan dalam silaturahmi nasional pertama. Di antaranya, mengembalikan identitas para raja dan sultan, meminta pemerintah mengembalikan sejarah kerajaan dan kesultanan di nusantara ke sekolah, meminta agar dilibatkan dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Hukum Adat, serta meminta pemerintah menjadikan raja dan sultan sebagai mitra pemerintah.

Benny mengatakan bahwa saat ini status raja dan sultan setelah Indonesia menjadi republik dianggap sama dengan rakyat biasa. Padahal, katanya, dalam sejarahnya, moyang para raja dan sultan itu yang memiliki kekuasaan dan wilayah setelah menyatakan diri bergabung dengan Republik Indonesia. ”Sehingga kami hanya minta statusnya saja,” katanya. Pun demikian dengan sejarah kerajaan dan kesultanan, yang kini tidak lagi diajarkan di sekolah. ”Kami minta pelajaran sejarah itu dikembalikan ke sekolah-sekolah.”

Menurut Benny, hingga saat ini sudah 196 perwakilan kerajaan dan sultan dari 220 kerajaan yang masuk dalam daftar undangan itu. Total sekitar 300 undangan disebar yang ditujukan kepada raja, sultan, pangeran, permaisuri, dan putri dalam Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara II itu. Hadir di antara undangan itu, keturanan Sultan Syeikh Yusuf dari Kasultanan Kabantenan atau Kerajaan Banten yang menetap di Sri Lanka dan Cape Town, Afrika.

Di antara undangan yang bakal hadir nanti, termasuk raja dan sultan dari negara tetangga, yakni Ratu Kesultanan Sulu dari Filipinan yang kini tinggal di Inggris serta Raja Muda Kesultanan Kabuntalan dari Mindanao. ”Mereka sudah ada di Bandung sekarang,” kata Benny.

Benny mengatakan para raja itu akan mengulangi prosesi Historical Walk pemimpin negara dalam Konferensi Asia Afrika. Para raja dan sultan itu akan berjalan dengan pakaian adat dan atribut kerajaannya masing-masing dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka sebelum membuka Silaturahmi Nasional itu. ”Ini kesempatan bagi warga Bandung untuk menyaksikan secara kolosal,” katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan saat ini tengah didorong Undang-Undang Ketahanan Bangsa. Kultur, budaya, adat, dan agama menjadi bagian dari parameter ketahanan bangsa. ”Dalam kaitan ini, pemerintah mendorong agar para raja dan sultan se-nusantara bertemu dan bersilaturahmi karena mereka mewakili berbagai suku, agama, budaya, ras, dan etnik,” katanya.

AHMAD FIKRI


Berita terkait

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

18 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Bertemu Airlangga, Prabowo Klaim Hanya Silaturahmi

22 hari lalu

Dua Jam Bertemu Airlangga, Prabowo Klaim Hanya Silaturahmi

Prabowo tak banyak mengungkap perbincangannya dengan Airlangga. Ia hanya mengatakan, banyak hal yang dibahas.

Baca Selengkapnya

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid Sambangi Kediaman Airlangga

22 hari lalu

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid Sambangi Kediaman Airlangga

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Gelar Open House Hari Kedua Lebaran di Rumah Masa Kecilnya

22 hari lalu

Ganjar Pranowo Gelar Open House Hari Kedua Lebaran di Rumah Masa Kecilnya

Open house diadakan Ganjar Pranowo di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Griya Soeparni, Kecamatan Tawangmangu yang merupaka

Baca Selengkapnya

Kesan Sri Mulyani hingga Panglima TNI Ikut Open House Jokowi di Istana

22 hari lalu

Kesan Sri Mulyani hingga Panglima TNI Ikut Open House Jokowi di Istana

Sri Mulyani mengatakan open house menjadi kesempatan baik bagi pejabat maupun masyarakat untuk bersilaturahmi dengan Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Kericuhan saat Open House Jokowi akan jadi Bahan Evaluasi

22 hari lalu

Istana Sebut Kericuhan saat Open House Jokowi akan jadi Bahan Evaluasi

Kericuhan saat open house Jokowi terjadi karena ada keterbatasan waktu dalam penyelenggaraan acara.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Open House Tradisi Unik saat Lebaran yang Harus Dijaga

22 hari lalu

Anies Baswedan Sebut Open House Tradisi Unik saat Lebaran yang Harus Dijaga

Anies Baswedan menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Fitri dirayakan di seluruh dunia. Namun tidak semuanya merayakan untuk mengikat silaturahmi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

24 hari lalu

Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Halalbihalal di Indonesia dan Hikmahnya

26 hari lalu

Asal-usul Halalbihalal di Indonesia dan Hikmahnya

Berikut ini asal-usul halalbihalal di Indonesia menurut berbagai versi dan hikmahnya dalam perspektif ajaran agama Islam.

Baca Selengkapnya

Serba-Serbi Pertemuan Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla: Sebut Tak Ada Bahas Politik, Cuma Silaturahmi Lebaran

3 Mei 2023

Serba-Serbi Pertemuan Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla: Sebut Tak Ada Bahas Politik, Cuma Silaturahmi Lebaran

Prabowo Subianto kunjungi Jusuf Kalla kemarin. Ia sebut pertemuan itu hanya silaturahmi momen lebaran dan tak bahas politik.

Baca Selengkapnya