TEMPO Interaktif, Denpasar - Ribuan ikan di Danau Batur, Kintamani, Bangli, mati misterius. Sampai saat ini belum bisa diketahui penyebab tewasnya ikan jenis mujair dan nila yang sebagian adalah peliharaan petani keramba itu.
Menurut Jro Saba, warga Desa Songan yang berada di tepi danau, kejadian itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. “Kali ini sangat banyak. Jumlahnya bisa mencapai jutaan,” katanya.
Bahkan akibat kematian itu, warna air danau tampak berubah keputihan seperti air cucian beras. Kejadian semacam itu pernah terjadi pada November 2007 dan awal Juli 2008. “Kami tidak tahu penyebabnya,” ujarnya.
Hanya dia pernah mendapat penjelasan bahwa kejadian itu mungkin karena naiknya kandungan belerang dalam air.
Danau itu sendiri memang masih ada kaitannya dengan keberadaan Gunung Batur yang berada di sebelahnya yang termasuk sebagai gunung berapi dengan status aktif. Danau itu merupakan bentukan dari letusan kaldera gunung purba pada 25 ribu tahun silam.
Pihak Badan Lingkungan Hidup Bali telah menurunkan tim untuk menyelidiki kejadian tersebut. Kepala UPT Laboratorium Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Gede Suarjana, mengatakan kematian ikan memang bisa disebabkan belerang, tapi bisa juga karena timbulnya racun.
Selain itu, ada kemungkinan kematian ikan disebabkan oleh keberadaan alga putih di Danau Batur. Dalam kondisi normal, alga putih dapat menjadi pakan bagi ikan-ikan. "Tapi kalau ada perubahan suhu ketika suhu semakin panas, alga putih itu akan mengeluarkan racun," paparnya.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
4 hari lalu
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
Baca SelengkapnyaMenteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan
4 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura
15 hari lalu
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
26 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut
45 hari lalu
Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaInflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah
45 hari lalu
KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.
Baca SelengkapnyaKKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan
45 hari lalu
Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.
Baca SelengkapnyaEksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit
46 hari lalu
Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.
Baca SelengkapnyaEdi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar
46 hari lalu
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.
Baca SelengkapnyaGagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO
59 hari lalu
Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.
Baca Selengkapnya