Elektabilitas Partai Demokrat Hancur Gara-Gara Nazaruddin  

Reporter

Editor

Minggu, 12 Juni 2011 14:17 WIB

Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di tempat acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (6/12). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta - Raibnya M. Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, menjatuhkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat. Berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kasus suap Wisma Atlet SEA Games XXVI Jakabaring Palembang ini menyebabkan elektabilitas Partai Demokrat turun sebesar lima persen.

Berdasarkan survei pada 1-7 Juni 2011, elektabilitas Demokrat sebesar 15,5 persen. Padahal, sebelumnya, pada survei bulan Januari, masih berada di angka 20,5 persen. "Angka penurunannya signifikan," kata pentolan LSI, Denny JA, dalam paparan Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia Juni 2011 di Jakarta, Ahad, 12 Juni 2011.

Nazaruddin diduga terlibat dalam kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI. Mindo Rosalina Manullang, tersangka dalam kasus ini, menyebut Nazaruddin menerima succes fee sebesar Rp 25 milyar dari proyek sebesar Rp 191 milyar ini.

Dalam paparan berjudul "Blunder Politik Demokrat: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai" ini, Denny mengatakan kasus Nazaruddin telah mendorong elektabilitas Partai Demokrat ke tingkat terendah sejak 2009. Dalam Pemilu 2009, Demokrat mengantongi suara sebesar 20,85 persen. "Ini titik terendah Partai Demokrat," kata Denny.

Menurut Denny, publik sejauh ini menilai Partai Demokrat tak becus menangani kasus ini. Bahkan, kasus ini banyak menimbulkan drama yang membuat bola semakin liar menghantam Partai Demokrat. "Dengan Nazaruddin lari ke luar negeri, muncul sms gelap, isu adanya Mister A, semakin membuat drama-drama itu merugikan Partai Demokrat sendiri," kata Denny.

Kegagalan Partai Demokrat membawa pulang Nazaruddin dan perintah Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang seperti tak didengar semakin membuat kasus ini dramatis. "Hasilnya, 41,2 persen masyarakat menyatakan Partai Demokrat kurang tegas menangani kasus ini, sedangkan 22,6 persen menyatakan Demokrat tegas," kata Denny.

Dalam survei dengan 1.200 responden di seluruh Indonesia itu, 42,4 persen masyarakat menyatakan kasus korupsi menjadi bahan pertimbangan mereka dalam memilih atau tidak memilih Partai Demokrat. Sebanyak 10,9 persen menyatakan tidak menjadi pertimbangan.

FEBRIYAN

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

2 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

3 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

11 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

11 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

13 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

13 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

17 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya